PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Pemkab Pamekasan akan menggembleng para santri penerima program beasiswa santri dengan materi kebangsaan, kewirausahaan dan kemandirian ekonomi. Mereka tidak hanya dibekali ilmu pengetahuan agama saja, namun juga akan ditambah dengan pengetahuan khusus bidang kebangsaan, usaha dan ekonomi.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Bupati Pamekasan Badrut Tamam yang didampingi wakilnya Raja’e dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yang digelar di Ruang Pertemuan Pemkab Pamekasan Jumat (19/6/2020).
Sebagaimana kita ketahui salah satu program unggulan bidang pendidikan dari kepemimpinan Badrut Tamam dan wakilnya Raja’e adalah pemberian beasiswa santri berprestasi di Pamekasan. Jumlah anggaran yang disediakan sangat besar mencapai jumlah miliaran rupiah.
Untuk itu Pemkab telah menetapkan ada 55 pesantren yang mejadi mitra kerja dalam program beasiswa santri ini. Untuk tahun anggaran 2020 ini ada sekitar 2.000 santri yang akan segera dilepas menjalani program beasiswa santri.
Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengatakan bahwa program beasiswa santri ini adalah program prioritas Pemkab Pamekasan untuk kalangan para santri. Tujuannya untuk mendukung terciptanya generasi masa depan yang hebat yang juga bisa membawa perubahan menuju Pamekasan hebat.
Kabag Kesra Pemkab Pamekasan Khalifaturrahman mengungkapkan dua ribu santri yang akan menjalani program pembinaan mulai tahun ini akan dibimbing oleh pembimbing khusus yang ditunjuk oleh pemerintah. Ada sekitar 23 orang tenaga pembimbing santri yang disiapkan, dan ini dalam rangka menjadikan program pembinaan santri itu benar benar matang dan berhasil.
“Setiap pekan para pembimbing santri itu akan datang ke persantren membimbing para santri binaannya. Dan para pembina santri itu merupakan tenaga khusus yang sebelumnya juga telah mendapatkan pelatihan secara khusus pula. Mereka selain mengerti tentang agama juga faham tentang bidang wirausaha,” katanya.
Materi lain selain agama yang akan ditekankan adalah tiga topik utama. Yakni tentang materi kebangsaan, keagamaan dan entrepreneurship atau wawasan kewirausahaan. Dengan begitu para santri tidak hanya memiliki wawasan keagamaan saja, namun juga wawasan lain yakni masalah kebangsaan dan masalah kemandirian.
“Selama ini santri hanya diidentikkan dengan orang yang hanya memiliki ilmu agama saja. Bidang lainnya tampak kurang mendapatkan perhatian. Nah dalam program ini santri selain faham agama juga faham masalah kebangsaan dan kewirausahaan yang menjadi bahan kemandirian menuju masyarakat,” pungkasnya. (mas)