ADDIS ABABA (DutaJatim.com) -Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia mempengaruhi kehidupan dan cara hidup masyarakat, termasuk di bidang pendidikan baik di sekolah maupun perguruan tinggi. Meskipun terdapat kendala, belajar dari rumah melalui internet, televisi dan radio menjadi satu-satunya pilihan yang tepat saat ini bagi lembaga pendidikan, pelajar dan mahasiswa di Ethiopia dan Indonesia.
Hal itu mengemuka dalam diskusi webinar yang diselenggarakan oleh KBRI Addis Ababa bekerja sama dengan London School of Public Relations - Youth Diplomacy Community Jakarta (LSPR-YDC) dan Indonesia-Ethiopia Youth Association (IEYA), Rabu (3/6/2020). Diskusi ini bertajuk “Listen to the Voice of Youth, Focus Group Discussion (FGD): How COVID-19 Could Reshape the Higher Education in Indonesia and Ethiopia: What’s Now and What’s Next?”
Diskusi online itu diikuti oleh lebih 100 peserta dari Indonesia dan Ethiopia, di antaranya pelajar, mahasiswa, dosen, pejabat pemerintah, tokoh pemuda dan masyarakat. Dalam diskusi tersebut, peserta bertukar pengalaman, pandangan dan saling belajar mengenai proses pendidikan yang mereka jalani selama masa pandemi, serta bagaimana masa depan pendidikan mereka.
Dari pengalaman peserta diskusi terungkap bahwa belajar di sekolah atau kampus jauh lebih efektif dibandingkan belajar dari rumah. Sementara kendala yang sering dialami pelajar dan mahasiswa jika belajar dari rumah diantaranya keterbatasan infrastruktur media komuniasi, distraksi, motivasi hingga interaksi antar manusia yang terbatas selama masa pandemi.
Namun demikian, peserta diskusi sepakat bahwa proses pendidikan harus tetap berjalan di masa pandemik COVID-19. Karena itu, diharapkan keterlibatan lebih banyak pemangku kepentingan, terutama pihak swasta penyedia platform komunikasi, serta metode yang revolusioner dengan tidak melupakan aspek kesehatan pelajar dan mahasiswa.
Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, hadir sebagai pembicara kunci untuk membuka diskusi para pemuda Indonesia dan Ethiopia tersebut.
“Indonesia dan Ethiopia tentu memiliki cara masing-masing dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di masa pandemi ini. Oleh karena itu, saling berbagi pengalaman dan pandangan dalam menyelenggarakan pendidikan sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan peningkatan pendidikan di kedua negara,” kata Duta Besar Al Busyra Basnur.
Diskusi online dipimpin oleh Pinehas Danu Arvito, Presiden LSPR Youth Diplomacy Community dengan moderator Dylan Huber, mahasiswa asal Zimbabwe yang saat ini kuliah di LSPR Jakarta. (Gatot Susanto)