SURABAYA (DutaJatim.com) - Saat masyarakat menunggu kepastian kapan masuk sekolah di tengah pandemi Covid-19, beredar video penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Ir. H. Wahid Wahyudi, MT. Awal tahun ajaran baru, kata Wahid, mulai tanggal 13 Juli 2020.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Wahid Wahyudi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa tahun ajaran baru 2020-2021 rencananya akan dimulai tanggal 13 Juli 2020. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan beberapa skenario dalam menghadapi darurat Covid 19, maupun persiapan menuju era new normal," katanya seperti dilihat dalam video itu Jumat 12 Juni 2020.
Skenario yang disiapkan oleh Dinas Pendidikan Jatim, kata dia, apabila sampai dengan akhir bulan Juni 2020 tidak ada penurunan Covid 19 secara signifikan, maka proses belajar mengajar tetap akan dilaksanakan jarak jauh atau dari rumah. Namun bila ada penurunan Covid 19 secara signifikan dan memungkinkan dilaksanakan belajar mengajar di sekolah, maka akan dilakukan secara bertahap.
Caranya, separo siswa belajar dari rumah, separo bersekolah. Hal ini dilakukan secara bergantian.
Oleh karena itu pihaknya menghimbau kepada pihak sekolah agar menyiapkan sarana prasarana untuk menerapkan protokol kesehatan.
Di antaranya adalah menyiapkan tempat cuci tangan, menyiapkan masker, melakukan penyemprotan disinfektan, baik di ruang kelas, di laboratorium, di tempat ibadah dan semua area di sekolah.
"Dan kepada para siswa, kami berharap tetap semangat belajar di sekolah maupun belajar dirumah. Dan ini jadikan pengalaman baru belajar dengan mengoptimalkan teknologi digital. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," katanya menutup penjelasannya.
Saat ini Jatim menuju masa transisi new normal. Masyarakat diharapkan tidak lengah di masa ini terutama saat melakukan aktivitas di luar rumah. Fenomena yang terjadi ketika terjadi pelonggaran aturan resmi soal penanggulangan Covid 19, angka penambahan kasus wabah ini masih terjadi. Bahkan dikhawatirkan terjadi gelombang kedua Covid 19.
Karena itu, sangat mungkin masih akan dilakukan belajar dari rumah bila gejalanya tidak ada penurunan jumlah kasus secara signifikan. "Kita harus siap dengan segala skenario dan risikonya," kata Siswoyo, warga Bluru Kidul Sidoarjo, yang tahun ini putrinya masuk sekolah SMP. (nas)