SURABAYA (DutaJatim.com) - Bangsa Indonesia ini mudah terserang Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) karena bangsa ini termasuk bangsa yang kotor. Hal itu akibat mengikuti kultur atau budaya Barat yang sekuler.
Demikian penegasan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah di Siwalankerto Surabaya, di depan walisantri dan santri Madrasah Aliyah Amanatul Ummah, Kamis (23/07/2020) tadi malam.
Budaya kotor itu, menurut Kiai Asep - -panggilan kiai yang juga Ketua Umum Pergunu ini-- terlihat di toilet-toilet bandar udara. Kondisi toilet-toilet di Bandara Soekarno- Hatta (Cengkareng), misalnya, banyak toiletnya tanpa air. Jika orang setelah buang air kecil dan besar (berak) tanpa bisa membasuhnya dengan air pasti masih ada kotorannya "Mereka kira kering itu bersih, tidak - itu kotor," tegasnya.
"Tolong wartawan, tulis besar-besaran bahwa negeri dan bangsa Indonesia ini sekarang dalam kondisi kotor. Pak polisi tolong juga jaga bangsa Indonesia ini dari kekotoran, karena ada warga yang perbuatannya, seperti berhubungan intim di luar nikah!" kata Kiai Asep mencontohkan.
Bicara di hadapan para hadirin dalam acara istighotsah itu, Kiai Asep juga memberikan contoh, ada penderita Covid-19 di awal kasus ini menyeruak di Indonesia, seorang wanita dan anaknya. Karena wanita tersebut diketahui telah berhubungan intim dengan orang asing asal Jepang. Berhubungan intim tanpa pernikahan.
Untuk itu, kini Kiai Asep juga menegaskan pentingnya mempraktikkan budaya bersih. Khususnya di lingkungan sekolah dan pesantren Amanatul Ummah, baik yang berada di Surabaya maupun Pacet Mojokerto.
"Standar sama, bahkan dua protokoler dipakai. Yakni protokol kesehatan dan protokol Islam. Masih ditambahkan lagi dengan asupan suplemen makanan berupa kecambah dan telur," kata Kiai Asep.(oko)