MALANG (DutaJatim.com) - Selama masa pandemi Covid-19, banyak masyarakat mendadak kreatif. Seperti yang dilakukan oleh drg. Nina Agustin. Dokter gaul ini berhasil mengubah tampilan baju hazmat menjadi lebih modis nan fashionable.
Diceritakan Nina, profesinya sebagai dokter gigi sangat rentan terpapar covid-19. Untuk itu, dalam menangani pasiennya, pemilik NDC Esthetic Dental Clinic ini harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, termasuk baju hazmat.
"Waktu awal pandemi, saya menggunakan baju hazmat biasa. Lama-lama, saya nggak nyaman, karena bajunya besar dan cenderung panas," terang Nina, Selasa (21/7/2020) seperti dikutip dari nusadaily.com
Akhirnya, Nina berpikir untuk membuat baju hazmat yang berbeda dan disesuaikan dengan dirinya yang fashionable.
"Saya berpikir membuat baju hazmat yang slim fit dan desainnya menarik. Namun, tetap safe sesuai protokol kesehatan. Beauty, safety and professional," papar dia.
Nina kemudian langsung berangkat ke salah satu toko kain di Surabaya. Kemudian, ia berbelanja bahan baju hazmat yang sesuai dengan standar kesehatan.
"Kemudian, saya diskusi dengan penjahit langganan saya di Kediri, beliau sering menjahit baju hazmat dan akhirnya dia bisa mewujudkan keinginan saya ini," lanjut dia.
Bahan untuk membuat baju hazmat bisa dibilang cukup terjangkau, untuk bahan polos, dibanderol Rp 170 ribu. Sementara, untuk yang bergambar, sekitar Rp 300 ribu. "Sebab yang bergambar, harus ada digital printing," kata Nina.
Baju hazmat tersebut motifnya bermacam-macam. Ada yang gambar kartun, motif bunga dan masih banyak lagi.
"Dengan motif lucu ini, pasien saya yang anak-anak dan milenial yang takut ke dokter gigi, jadi berani. Melalui baju hazmat unik ini, saya juga ingin menghapus stigma kalau ke dokter gigi itu menakutkan," papar Nina.
Untuk perawatannya, tidaklah sulit, sama seperti baju hazmat lainnya. "Baju ini reusable. Bisa dicuci dan dikeringkan di bawah sinar matahari," imbuh perempuan berambut panjang ini.
Selain membuat baju hazmat, Nina juga membuat sepatu boot yang fashionable namun tetap sesuai standar. "Sepatu bootnya juga dijahit sendiri di penjahit khusus sepatu," imbuh dia.
Selama melayani pasien, selain menggunakan baju hazmat dan sepatu boot khusus, Nina juga menggunakan masker, face shield aerosol suction, penutup kepala hingga kacamata google. "Pasien juga dilengkapi dengan baju hazmat, face shield dan penutup kepala," papar dia.
Dia berharap, dengan menggunakan APD lengkap dan menjalankan protokol kesehatan secara lengkap, bisa menekan penyebaran covid-19.(nda)