Ibu Nayla dan Ibu Arumi berpose bersama ibu-ibu dari Kec. Tlanakan Selasa 28 Juli 2020. |
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Pamekasan Ibu Nayla Badrut Tamam menegaskan bahwa masalah stunting di Pamekasan masih terus membutuhkan perhatian khusus. Pada tahun 2019 angka stunting di Pamekasan berada di kisaran 17,75 %, angka ini mengalami penurunan dari tahun 2018 yang mencapai 26,67%.
Nayla mengungkapkan hal itu saat memberikan sambutan pada acara Kampanye Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) dalam rangka penanggulangan dampak Covid-19, di Pendopo Kecamatan Tlanakan, Selasa (28/7/2020).
Dalam acara ini hadir istri Wakil Gubernur Jatim Ibu Arumi Emil Dardak. Dia menyerahkan bantuan produk perikanan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim kepada 150 penerima di wilayah stunting dan rawan pangan di Kabupaten Pamekasan.
Nayla mengatakan bahwa konsumsi makan ikan di Kabupaten Pamekasan tahun 2019 sudah cukup baik yaitu mencapai 39,32 kg per tahun. Akan tetapi untuk mendukung penurunan angka stunting dan penanggulangan Covid 19 maka kegiatan Gemarikan 2020 lebih difokuskan untuk balita stunting dan desa rawan pangan.
“Ada beberapa desa yang berada di Kecamatan Tlanakan ini, yaitu Desa Kramat, Terrak, Larangan Slampar yang angka stuntingnya cukup tinggi ada Desa Bandaran, insya Allah ada sekitar 2 dari tempat ini. Nah tentu saja bantuan dari Ibu ini sebagai stimulan untuk kesembuhan kita dalam mengurangi angka stunting dan rawan pangan di Kab. Pamekasan,” katanya.
Murah Kaya Protein
Sementara itu Arumi Emil Dardak mengungkapkan, ikan merupakan sumber yang kaya protein dan biasanya lebih mudah dicerna oleh tubuh. Makan ikan menjadi pilihan yang sangat baik untuk anak anak dan untuk lansia serta juga untuk usia yang produktif.
“Tetap lebih bagus pilihannya makannya makan ikan. Karena makan ikan ini secara kesehatan sangat baik, gizinya itu sangat baik, misal anda ada penyakit jantung, anda bisa pilih ikan mana yang paling bagus untuk masalah jantung. Yakni ikan patin. Pilihan ikan banyak rasanya juga aneka ragam, “ katanya.
Dia bilang dari setiap ikan memiliki gizi yang bervariasi sehingga bisa disesuaikan dengan tubuh. Selain itu secara harga sangat variatif beda dengan sumber protein lain seperti daging sapi atau ayam harganya mahal. Ikan lebih bervariasi. Mau yang lebih mahal atau murah, ada pilihan harganya walaupun gizinya sama sama bagus.
“Inilah pentingnya ikan, sehingga terutama ibu ibu kita tau saat menghadapi pandemic ini sudah 4-5 bulan. Tentu banyak aktivitas kita yang terkurangi. Salah satunya mengontrol gizi anak kita ke Posyandu yang biasanya kita tentukan setiap tahun. Saya yakin, lambat laun khususnya di Pamekasan sudah mulai baik,” katanya.
Karena itu dia mengaku sangat mengapresiasi kegiatan Dinas Perikanan dan Kelautan menginisiasi program Gemarikan ini. Terkait dengan bantuan yang diberikannya, Arumi mohon maaf kalau ada kekurangan. Dia mengaku memberanikan diri menyampaikan bantuan walaupun tidak seberapa. Dia berharap bisa menjadi motivasi untuk jaga kesehatan, terutama kesehatan anak, supaya imun terjaga dengan baik, terhindar Covid dan stunting.
Arumi berharap kegiatan kampanye Gemarikan dalam jangka panjang menjadi budaya di rumah masing masing warga, dan pilihan makanan ikan menjadi pilihan wajib dirumah. Sehingga tingkat konsumsi penduduk Pamekasan lambat laun meningkat. "Konsumsi ikannya dan perkembangan kesehatan otak menjadi baik dan meningkat," katanya. (mas)