Kota Surabaya saat masih PSBB. Kini Surabaya memberlakukan jam malam lagi dengan menutup sejumlah ruas jalan. |
SURABAYA (DutaJatim.com) - Kota Surabaya masih tertinggi penambahan kasus Corona di Jatim. Disusul Sidoarjo terbanyak kedua kasus Corona. Karena itu di sejumlah tempat di dua kota itu dilakukan jam malam dan penutupan jalan tak ubahnya PSBB beberapa waktu lalu. Tujuannya untuk menekan penyebaran kasus Corona sebab di masa pelonggaran banyak warga berkerumumn di tempat yang biasanya digunakan warga untuk berkumpul untuk bersantai, olahraga, atau refreshing lain.
Kasus positif COVID-19 di Jawa Timur saat ini bertambah 419 kasus. Kini total akumulatif ada 13.997 kasus positif Corona di Jatim. Nah dari data yang diterima dari Gugus Tugas COVID-19 Jatim, tambahan 419 kasus positif Corona berasal dari Surabaya sebanyak 136 kasus, Sidoarjo 93 kasus, Gresik 45 kasus, Kabupaten Pasuruan 7 kasus, Jombang 7 kasus, Kabupaten Malang 10 kasus, Bangkalan 13 kasus.
Kemudian Kota Malang 9 kasus, Kabupaten Kediri 12 kasus, Lamongan 2 kasus, Pamekasan 18 kasus, Kabupaten Probolinggo 2 kasus, Jember 2 kasus, Sampang 5 kasus, Situbondo 19 kasus, Tuban 7 kasus, Sumenep 1 kasus, Kota Mojokerto 13 kasus, Kota Batu 7 kasus, Kota Pasuruan 6 kasus, Kabupaten Blitar 2 kasus, Kota Blitar 2 kasus dan Banyuwangi 1 kasus.
Untuk pasien sembuh ada tambahan 104 pasien. Masing-masing berasal dari Surabaya 40 pasien, Gresik 8 pasien, Kabupaten Pasuruan 5 pasien, Kabupaten Malang 2 pasien, Bangkalan 1 pasien, Kota Malang 5 pasien, Kabupaten Kediri 4 pasien, Lamongan 5 pasien, Tulungagung 1 pasien, Kabupaten Mojokerto 5 pasien.
Kemudian Pamekasan 2 pasien, Kabupaten Probolinggo 6 pasien, Sampang 6 pasien, Situbondo 11 pasien, Sumenep 8 pasien, Nganjuk 1 pasien, Kota Mojokerto 1 pasien, Kota Probolinggo 4 pasien dan Lumajang 1 pasien. Total di Jatim ada 4.993 pasien yang sembuh.
Untuk pasien meninggal, ada tambahan 33 pasien. Yakni dari Surabaya 12 pasien, Sidoarjo 2 pasien, Gresik 3 pasien, Kabupaten Malang 1 pasien, Bangkalan 1 pasien, Lamongan 1 pasien.
Kemudian Kabupaten Mojokerto 2 pasien, Pamekasan 2 pasien, Situbondo 2 pasien, Tuban 2 pasien, Lumajang 1 pasien dan Kota Blitar 1 pasien. Total ada 1.060 pasien Corona yang meninggal di Jatim.
Sedangkan dari hasil tracing Pemprov Jatim, ada 4.595 PDP yang masih diawasi dan 5.170 ODP yang masih dipantau. Kasus positif COVID-19 Jatim yang masih aktif saat ini ada 7.680 kasus.
Jam Malam Jalan Ditutup
Melihat kecenderungan masih tingginya kasus Corona menyebabkan diberlakukannya jam malam lagi mulai Jumat 3 Juli 2020 malam lalu di mana tiga ruas jalan di Surabaya ditutup. Penutupan jalan untuk kawasan physcal distancing itu berlaku untuk Jalan Tunjungan, Jalan Darmo, dan Jalan Pandegiling.
Dari pantuan di Jalan Tunjungan, sejumlah water barrier dipasang begitu jam sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Water barrier dipasang di perempatan gedung Siola dan ruas jalan perbatasan Jalan Gubernur Suryo.
Warga yang hendak melintas dihalau dan diarahkan menuju ke jalan lain. Polisi juga melakukan sterilisasi warga yang berada dan berkerumun di kawasan jalan yang ditutup.
"Kami informasikan kepada warga Kota Surabaya tanggal 3 hingga tanggal 9 Juli diberlakukan kawasan physical distancing di tiga ruas jalan Kota Surabaya, pertama di Jalan Tunjungan, Jalan Darmo, dan Jalan Pandegiling," kata Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Candra kepada wartawan.
Teddy menyampaikan alasan dipilihnya tiga ruas jalan tersebut, ialah berdasarkan survei yang dilakukan oleh pihak kepolisian yakni tiga kawasan tersebut menjadi kawasan padat aktivitas dan mobilitas masyarakat.
"Ini dilakukan karena masih masa pandemi. Jadi ini salah satu upaya meminimalisir penyebaran COVID-19," ungkap Teddy.
Selama 7 hari ditutupnya tiga ruas jalan tersebut, kata Teddy, agar masyarakat tertib dan patuh terhadap protokol kesehatan di tengah masa pandemi yang masih berlangsung. "Diharapkan agar masyarakat selalu taat dan patuh terkait imbauan tersebut, salah satunya terkait jaga jarak, rajin cuci tangan dan memakai masker," ungkap Teddy.
Nantinya jika ada yang nekat ada yang melintas dan melanggar melalui jalan-jalan tikus, kepolisian bersama dengan jajaran Pemkot Surabaya dan TNI akan melakukan tindakan secara humanis.
Wilayah Kabupaten Sidoarjo juga kembali memberlakukan jam malam sejak pukul 22.00-04.00 WIB sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19 di wilayah setempat. Seiring hal itu, sejumlah ruas jalan di Sidoarjo ditutup.
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sidoarjo Kombes Pol, Sumardji menuturkan, ada lima ruas jalan yang ditutup selama pemberlakuan jam malam.
"Kelima ruas jalan itu meliputi Pos lalu lintas Waru dari arah Surabaya menuju Sidoarjo, Kawasan Alun-alun Sidoarjo, traffic light dari arah Porong menuju Sidoarjo, Pertigaan Suko, Cemengkalang menuju Kota Sidoarjo, dan traffic light Maspion 2 menuju Kota Sidoarjo," ujar dia. (nas)