Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ritual Yadnya Kasada di Bromo Berlangsung Tertutup tapi Lebih Khidmat

Tuesday, July 7, 2020 | 14:05 WIB Last Updated 2020-07-07T07:05:12Z


PROBOLINGGO (DutaJatim.com) - Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan umat Hindhu melaksanakan ritual Yadnya Kasada.  Dengan  menerapkan protokol kesehatan dalam melawan COVID-19 , sejumlah ritual tetap berlangsung secara khidmat pada Selasa 7 Juli 2020 pagi tadi.

Yadnya Kasada Tahun Baru Saca 1942  diikuti oleh umat Hindu khususnya suku Tengger secara terbatas. Namun begitu, mereka sangat antusias sekalipun menggunakan masker dan jaga jarak. 

Sejumlah prosesi pada ritual Yadnya Kasada semua diikuti. Seperti prosesi Mulunen, yakni Wisuda Samkara atau upacara ujian, sekaligus pengukuhan dukun baru.

Mulunen dilakukan pada puncak ritual Yadnya Kasada yang dimulai sekitar pukul 03.30 WIB. Prosesinya diantaranya pembacaan sejarah Kasada, Puja Stuti Dukun Pandhita, Mulunen, dan Mekakat atau upacara penutup.

Hasilnya, ada 3 warga Tengger yang mengikuti proses pengangkatan sebagai dukun. Mereka berasal dari dua desa, yakni Desa Sariwani dan Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura.

Seperti biasanya pada puncak perayaan Yadnya Kasada, umat Hindu Suku Tengger berkumpul di Pura Luhur Poten yang berlokasi di Lautan Pasir Gunung Bromo. 

Kemudian, warga suku Tengger membawa Ongkek atau aneka hasil bumi dan sesajen yang sudah dimantrai di dalam Pura, dibawa ke kawah Gunung Bromo.

Menurut Ketua Paruman Dukun Tengger, Sutomo, dua warga Desa Sariwani mengikuti proses pengangkatan sebagai dukun, karena saat ini belum ada dukunnya. 

Sedangkan warga Desa Sapikerep mengikuti proses pengangkatan sebagai dukun, guna menggantikan dukun sebelumnya yang sudah dianggap lanjut usia.

"Pada upacara kali ini ada sekitar 50 dukun yang ikut, mereka berasal dari Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang. Kalo dari Probolinggo sendiri, sekitar 12 orang,"jelas Sutomo.

 4 Pintu Masuk Dijaga

Sesuai kesepakatan, warga di luar Bromo dilarang masuk areal upacara. Sehingga penjagaan dilakukan di 4 pintu masuk dari 4 kabupaten yakni Pasuruan, Lumajang, Probolinggo dan Malang. 

Untuk di Sukapura, Probolinggo 4 pos dan portal di Desa Sapi Kerep, Ngadas, Ngadisari dan pos masuk di jaga petugas dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). 

Petugas dan warga Tengger Bromo menjaga ketat di pos portal, yang bukan warga Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo langsung diminta putar balik.

Suwita Dana Rizki warga Tengger mengaku bahwa Yadnya Kasada di tengah COVID-19 dinilai lebih khidmat. Sebab, pelaksanaan upacara, berlangsung tertutup dan terbatas. 

"Yadnya Kasada tahun ini berlangsung tertutup, sehingga bisa lebih bebas jalannya. Kami tidak begitu khawatir soal COVID-19, karena protokol kesehatan secara ketat diawasi terus oleh panitia,"jelasnya.

Ia berharap, melalui segala prosesi ritual terutama pada puncak acara disertai pelarungan sesajen hasil bumi, bisa berdampak pada hilangnya peredaran COVID-19. (ras/ndc)
×
Berita Terbaru Update