SIDOARJO (DutaJatim.com) - Jumlah dokter meninggal dunia karena COVID-19 bertambah lagi. Kali ini dokter yang bertugas di sebuah klinik di Sidoarjo meninggal karena positif COVID-19.
Almarhum bernama dr M. Ali Arifin tidak memiliki penyakit penyerta. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim juga memastikan, bahwa dokter Ali meninggal setelah terpapar COVID-19.
"Benar, almarhum meninggal karena positif Corona," kata Ketua IDI Jatim dr Sutrisno seperti dikutip dari detikcom, Minggu (19/7/2020).
Sutrisno mengatakan, dr Ali meninggal tanpa penyakit penyerta atau tanpa komorbid.
"Setau saya beliau tidak memiliki penyakit penyerta. Terakhir beliau bertugas di klinik di Sidoarjo, detailnya saya kurang ingat," katanya.
Sutrisno mengingatkan masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan pencegah COVID-19. Apalagi, semakin banyak dokter yang bertumbangan.
"Di sini kita harus terus mensosialisasikan protokol kesehatan. Bagaimana COVID-19 bisa dicegah dengan mengedepankan protokol kesehatan. Jangan sampai dokter menjadi korban, karena dokter sebagai garda terdepan," ujarnya
Sebelumnya, dalam sehari pada Minggu (12/7/2020) lalu, ada tiga dokter yang positif COVID-19 meninggal.
Tiga dokter yang meninggal karena COVID-19 itu adalah, dr Deni Chrismono (Surabaya), dr Budi Luhur (Gresik), dr Arief Agoestono (Lamongan).
Sutrisno menjelaskan, dr Deni Chrismono merupakan tim dokter jaga COVID-19 di RSJ Menur. Almarhum meninggal pukul 05.00 WIB di RSU dr Soetomo setelah dua pekan perawatan.
"Meninggal karena COVID-19. Saya tidak tahu ini ada komorbid atau apa, yang jelas COVID-19," ujarnya.
Dokter kedua yang meninggal ialah dr Budi Luhur dari Gresik. Almarhum menghembuskan napas terakhirnya setelah sepekan dirawat. Dr Budi Luhur bertugas di Puskesmas Gresik.
Terakhir yakni dr Arief Agoestono yang meninggal karena terpapar COVID-19. Almarhum merupakan dokter yang bertugas di Puskesmas di Lamongan. Dan Sutrisno memastikan ketiga dokter meninggal ini sudah konfirmasi COVID-19. (det/nas)