Mujenih |
BOGOR (DutaJatim.com) - Decak kagum warganet mewarnai media sosial saat seorang petugas kebersihan Stasiun Bojong Gede, Bogor, menunjukkan kejujurannya. Sifat langka di era new normal sekarang.
Betapa tidak, petugas kebersihan yang gajinya tentu tak seberapa itu mengembalikan uang Rp 500 juta yang dia temukan di gerbong KRL Commuterline rute Jakarta-Bogor.
Uang itu ditemukan dalam kantong plastik hitam di dalam gerbong yang tengah dia bersihkan. Petugas cleaning service jujur itu bernama Mujenih.
Saat dihubungi Kamis 9 Juli 2020, Mujenih, petugas kebersihan OTC Stasiun Bojong Gede, mengatakan,
awalnya dia menemukan uang itu saat bertugas di gerbong 3 dari belakang.
"Itu hari Senin di Stasiun Bogor," katanya.
Mujenih mengatakan, peristiwa penemuan uang Rp 500 juta itu terjadi pada Senin, 6 Juli 2020, sore di Stasiun Bogor. Saat itu dia sedang bertugas membersihkan gerbong KRL.
Bersama petugas, uang itu pun dia serahkan ke tempat penemuan barang hilang di Stasiun Bogor. Dari foto yang diunggah netizen Arip Rahmatuloh di akun Facebook-nya, tampak uang Rp 500 juta itu terdiri dari pecahan Rp 100 ribuan.
"Setelah serah-terima, saya langsung pergi kerja lagi," katanya.
Netizen pun ramai mengomentari cerita penemuan uang Rp 500 juta di gerbong KRL ini. Banyak yang memuji Mujenih karena mau mengembalikan uang tersebut.
Belum ada info lebih lanjut mengenai siapa pemilik uang ini dan apakah sudah dikembalikan atau belum. Apa juga memberi hadiah untuk penemunya?
Dikonfirmasi terpisah, VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan barang apa pun yang ditemukan di KRL akan dikembalikan.
"Apa pun barang yang ditemukan akan dikembalikan ke pemiliknya melalui aplikasi Lost and Found," ujar Anne.
Sempat Dikira Sampah
Mujenih mengatakan, saat itu sebelum mengambil plastik hitam yang isinya uang dia sempat tendang-tendang plastik hitam itu sebab dikira sampah.
"Saya kira sampah, saya tendang tendang kok keras. Pas saya buka ikatan plastik dalam uang lembaran Rp 100 ribu, " katanya.
Ketika itu Mujenih tidak merasa kaget dan biasa saja melihat uang ratusan juta tersebut.
"Biasa saja saya lihat itu isinya uang. Saya langsung berikan ke kantor stasiun Bogor," kata dia.
Namun ketika ditanya alasan mengapa diserahkan ke kantor Stasiun Bogor, Mujenih mengaku uang itu bukan miliknya.
"Ketika lihat uang, saya merasa itu bukan hak saya. Langsung kembalikan ke pihak Stasiun Bogor. Gak nyangka ada uang dalamnya," tutur pria berusia 30 tahun itu.
Setelah diserahkan ke pihak kantor Stasiun Bogor, semua staf kaget atas penemuan uang ratusan juta. Bahkan kata dia, penemuan uang ratusan juta itu disebut penemuan terbesar di Stasiun Bogor selama ini.
"Atasan kaget, karena penemuan uang di kereta sampai Rp 500 juta. Bisa dibilang terbesar selama di Stasiun Bogor. Paling besar pernah Rp 50 juta ditemukan, " ujarnya.
Lebih lanjut, Mujenih mengatakan, usai diserahkan selang 10 menit ada orang yang mencari uang di gerbong kereta. Ketika itu, orang itu menayangkan ke petugas kebersihan yang merupakan teman Mujenih.
"Teman saya ketemu orang yang sedang nyari uang, katanya ketinggalan di kereta jalur 4. Padahal saya nemu di jalur 5. Teman saya langsung kontak saya dan saya langsur mempersilakan orang itu masuk ke dalam kantor Stasiun Bogor," kata dia.
"Pemilik itu saya sempat antarkan ke dalam, saya bilang uang bapak ada di dalam. Pemiliknya sudah tua. Waktu itu saya tidak sempat ngobrol karena saya langsung kerja lagi," tutur dia.
Atas penemuan uang ratusan juta itu, banyak teman sejawatnya menayangkan kenapa tidak diambil. Mujenih pun hanya menjawab bahwa uang yang ditemukan itu bukan haknya.
"Saya cuma terima serah form. Langsung balik kerja. Sampai saat ini belum ada perhatian. Kalau dari temen kerja aja, kenapa nggak diambil sayang banget? Itu temen saya tanya begitu, saya jawab. Karena saya nggak ada niat ngambil karena bukan hak saya, " ucapnya.
Ia berharap kedepan usai menemukan uang ratusan juta di gerbong kereta terus bekerja untuk menafkahkan keluarga.
"Sempat cerita ke istri dan keluarga. Saya menemukan uang di gerbong kereta jumlahya Rp 500 juta. Semua pun kaget," kata Mujenih. (det/sc)