MOJOKERTO (DutaJatim.com) - Masih ada sedikit tersisa hari libur, ada baiknya mengajak keluarga khususnya anak-anak untuk mendaki gunung. Tujuannya secara fisik sehat. Secara ruhani juga sehat. Sekaligus mengajarkan kepada anak mencintai alam.
Seperti dilakukan keluarga Budi Harminto yang kali ini mengajak keluarganya mendaki Gunung Gajah Mungkur (1082 mdpl).
Gunung Gajah Mungkur merupakan
salah satu anak Gunung Penanggungan dengan ketinggian 1653 mdpl. Budi Harminto bersama anak dan istri mendaki via jalur Desa Telogo, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto, Jawa Timur.
Pak Budi Harminto memberi info rute perjalanan. Yakni dari Surabaya arah menuju Malang belok kanan di Desa Japanan, Gempol, Pasuruan. Lalu belok kanan arah barat Pusdik Brimob Watukosek/Mojosari.
"Sebelah barat Pusdik belok kiri ke selatan arah Desa Kunjorowesi, terus naik ke Desa Telogo. Terus naik ikuti petunjuk basecamp pos pendakian Penanggungan," katanya Rabu 19 Agustus 2020.
Saat menuju puncak Gunung Gajah Mungkur kita tidak hanya melihat keindahan alam tapi juga terdapat beberapa situs candi dan makam Mbah Khalifah. Si Mbah ini dipercaya sebagai tokoh penyebaran agama Islam.
"Beberapa situs candi yakni Candi Kerajaan, Candi Wayang, Candi Gajah, Candi Dharmawangsa, Candi Sima, Watu Jolang dan lainnya," kata Pak Budi yang memang penyuka sejarah.
Dikatakan, rute ke puncak Gunung Gajah Mungkur bisa melewati situs candi-candi tersebut. Tanjakan tidak terlalu ekstrim sehingga bisa dijangkau pendaki pemula atau anak-anak.
"Cocok buat refreshing keluarga. Medan sangat bersahabat. Bisa berkemah di area Watu Jolang atau puncak Gajah Mungkur," katanya.
Jalur ke Desa Telogo bisa ditempuh dengan mobil pribadi, sepeda motor, kendaraan umum dan ojek. "Sampai desa Telogo jalan mendaki dan ada retribusi masuk untuk parkir Rp 10 ribu," katanya. (gas)
No comments:
Post a Comment