Bupati Badrut Tamam bersama perwakilan santri penerima secara Be-Santri. |
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Program pemberian beasiswa bagi santri (Be-Santri) mulai direalisasikan. Program yang dijadwalkan terealisir pada tahun anggaran 2020 ini, secara simbolis Jumat (7/8/2020) diserahkan oleh Bupati Pamekasan Badrut Tamam kepada sejumlah santri yang menjadi perwakilan.
Penyerahan dilakukan di ruang peringgitan dalam Rumah Dinas Bupati Pamekasan. Acara penyerahan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan Drs Akhmad Zaini MPd, Asisten Sekdakab Pamekasan Drs HM Tarsun MSi, Kabag Kesra Setdakab Pamekasan Khalifaturrahman MSi, serta Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Pamekasan Sigit Priyono.
Kepada wartawan yang menemuinya usai penyerahan beasiswa itu, Badrut Tamam mengungkapkan bahwa pemberian beasiswa santri tersebut sebagai upaya Pemkab Pamekasan untuk menciptakan generasi yang hebat dan berdaya saing dengan generasi dari daerah lain.
“Semoga langkah ikhtiar bersama ini menjadikan para santri bisa menjadi generasi hebat ke depan yang cerdas dan berdaya saing dengan para santri lainnya. Yang selain memiliki ilmu agama juga memiliki ilmu umum lain yang bermanfaat untuk menciptakan generasi masa depan bertaqwa, mandiri dan kreatif,” katanya.
Sekadar diketahui pada tahun anggaran 2020 ini, Pemkab Pamekasan menyediakan anggaran miliran rupiah untuk program Be-Santri tersebut. Tercatat untuk tahun 2020 ini sebanyak 2.000 santri yang disediakan beasiswa pada mereka. Mereka tersebar di 63 pondok pesantren se Kabupaten Pamekasan.
Santri penerima program Be-Santri ini terbagi menjadi tiga kategori. Pertama santri yang berasal dari keluarga miskin namun memiliki semangat untuk mondok atau menjadi santri.
Yang kedua santri yang memiliki prestasi dan yang terakhir adalah santri penghafal Al Quran. Jumah santri terbanyak yang masuk kategori dari keluarga miskin.
Santri yang akan mendapatkan beasiswa itu adalah santri lulusan lembaga pendidikan tingkat SD atau MI yang akan melanjutkan pendidikannya kejenjang pendikan tingkat SMP atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). Selama menjalani masa pendidikan di pondok pesantren mereka mendapat bimbingan dari tim pendamping yang ditunjuk secara khusus.
Beasiswa yang diberikan kepada santri itu untuk memenuhi kebutuhan makan minum dan kebutuhan hidup lainnya sehari hari. Juga untuk memenuhi kebutuhan atau perlengkapan peralatan belajar bagi mereka. Besarannya tiap santri mendapat jatah mencapai Rp 500 ribu perbulan.
Dari 63 pondok pesantren yang menjadi mitra Pemkab Pamekasan dalam program beasiswa santri itu, jumlahnya berbeda antara satu pesantren dengan pesantren lainnya.
Ada pesantren yang mendapat jatah 20 orang santri, 30 orang santri dan yang paling banyak jumlahnya mencapai 80 orang santri.(mas)
No comments:
Post a Comment