PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengatakan kemajuan suatu daerah tergantung pada tiga hal fundamental. Pertama berupa komitmen para pemimpinnya, kedua ikhtiar atau program pembangunan yang dijalankan dan yang ketiga seberapa besar partisipasi masyarakat.
Badrut Tamam menegaskan hal itu pada saat dia memberi sambutan pada acara Penutupan MTQ ke XXIX tingkat Kabupaten Pamekasan, Kamis (13/8/2020) di Lapangan Nagara Bhakti Pendopo Rongosukowati Pamekasan. MTQ itu digelar selama tiga hari mulai Selasa (11/8/2020) diikui oleh 440 orang peserta dari 10 cabang yang dilombakan.
Badrut Tamam mengakui dirinya sejak awal sudah mengungkapkan bahwa jabatannya sebagai Bupati bersama Raja’e wakilnya, telah diniatkan sebagai sarana pengabdian dan ibadah. Jabatan bukan tujuan. Karena itu dia bersama Raja’e menetapkan pola kepemimpinan yang tak berjarak dengan siapapun.
“Sebagai bukti kami menjadikan jabatan sebagai sarana ibadah , kami telah memproklamirkan selama kepemimpinan kami tidak ada jual beli jabatan. Ini merupakan bagian dari sikap qurani. Kami juga tak menjaga jarak dengan rakyat. Sebab kalau menjaga jarak maka pemimpin itu minta minta dilayani bukan melayani,” katanya.
Terkait dengan ikhtiar atau program pembangunan yang dilakukannya, Badrut Tamam mengaku untuk memajukan Pamekasan telah merumusklan program kerja yang tertuang dalam lima prioritas program pembangunan. Diantaranya bidang pendidikan, ekonomi dan birokrasi.
Di bidang pendidikan ada program beasiswa siswa dan santri. Sementara dibidang ekonomi ada program Wira Usaha Baru (WUB) mencetak ribuan pengusaha baru dengan memberikan pelatihan, modal dan bimbingan serta pengawasan kepada mereka.
Juga program Desa Tematik dimana tiap desa ada satu program unggulan yang harus dikembangkan.
Terkait dengan partisipasi masyarakat, dia meminta dukungan semua elemen masyarakat, para alim ulama untuk berasama sama membawa Pamekasan ini menuju daerah yang berkemajuan sejajar dengan daerah maju lainnya di Indonesia.
Menyinggung ditunjuknya Pamekasan sebagai tuan rumah MTQ tingkat Jatim akhir tahun 2021 nanti, Badrut Tamam menegaskan bahwa itu menjadi obsesinya.
Selain melahirkan generasi qurani, kata dia, menjadi tuan rumah MTQ ini akan menciptakan atmosfir dan kebanggaan kepada Al Quran yang diharapkan akan menjadi media implementasi nilai nilai Al Quran.
“Dengan menjadi tuan rumah MTQ Jatim, Pamekasan akan mendapatkan nilai tambah secara ekonomi. Hadirnya puluhan ribu orang menyemarakkan keramaian kegiatan MTQ se Jatim di Pamekasan menguntungkan bagi sector informal dan UKM, perhotelan dan rumah makan,” urainya.
Terkait dengan selesainya MTQ ke XXIX tingkat kabupaten Pamekasan Badrut Tamam menyampaikan selamat dan sukses dan berharap MTQ ini meningkatkan semangat mengaji semangat untuk berakhlak qurani.
“Mudah-mudahan MTQ yang hari ini kita tutup ini bisa menginspirasi anak-anak muda tidak hanya hanya menghafal tapi juga menjalankan amaliyah qurani,” pungkasnya.
MTQ ke XXIX Kabupaten Pamekasan ini diikuti oleh 440 orang peserta dari 10 cabang lomba. Kecamatan Palengaan berhasil meraih juara umum. Lalu urutan kedua Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Larangan. Palengan berhasil dua kali berturut turut jadi juara umum. Sebelumnya pada MTQ ke XXVIII Palengaan juga juara umum. (mas)
.
No comments:
Post a Comment