Ike Muti |
JAKARTA (DutaJatim.com) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih dikesankan berseteru dengan Presiden Jokowi. Padahal sejatinya kedua pemimpin itu tidak seperti dalam anggapan orang-orang tersebut. Perseteruan politik sebenarnya hal biasa saja. Hal ini sering jadi salah paham.
Salah satunya bisa dilihat dari heboh aktris bernama Ike Muti yang kena somasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta gara-gara unggahan Ike di media sosial. Ike menulis cerita soal dirinya yang ditolak dalam proyek terkait Pemprov DKI karena dirinya pernah berfoto bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kesannya, Pemprov DKI yang dipimpin Anies seakan keberatan dengan Ike yang memamerkan kedekatannya dengan Jokowi. Padahal, hal itu tidak benar.
Apalagi kemudian pihak agensi Ike juga memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada Anies.
"Yang terhormat, Bapak Anies Baswedan @aniesbaswe dan Ibu Ike Muti (IG : Ikemuti16) dan Pemprov DKI @dkijakarta. Saya, Marantika, sebagai talent agency dengan ini mengklarifikasi permasalahan yang ada antara Pemprov DKI (dalam hal ini yang terhormat Bapak Anies) dan mbak Ike," demikian bunyi klarifikasi agensi bernama Marantika Agency, diunggah di IG Story akun Instagram-nya (@marantika_agency), seperti dilihat Sabtu (1/8/2020).
Klarifikasi ini dibuat atas nama Marantika di Jakarta, tertanggal 31 Juli 2020. Marantika menjelaskan isu ini berkembang karena kesalahan dirinya sendiri.
"Saya ingin menyampaikan kronologi, mengapa masalah ini bisa terjadi yang sebenarnya murni kesalahan saya," kata Marantika.
Produksi Film Pendek
Awal kejadiannya, Marantika dihubungi sekelompok seniman muda yang hendak membuat film pendek berdurasi 20 menit. Film pendek ini bercerita tentang pasangan kekasih yang bermasalah dalam percintaan mereka. Lokasi film pendek mengambil tempat di Jakarta. Marantika berasumsi bahwa film ini merupakan bikinan Pemprov DKI.
"Saya beranggapan bahwa film ini dibuat oleh Pemprov DKI karena berlokasi di Jakarta," kata Marantika.
Selanjutnya untuk menggarap proyek ini, Marantika kemudian mencari talenta untuk menjadi artis di film tersebut. Saat itulah nama Ike Muti masuk dalam radar. Namun melalui proses pertimbangan yang lebih jauh, Ike Muti akhirnya tidak terpilih untuk ikut berperan dalam film itu.
"Hasil dari seleksi foto oleh komunitas ini, memutuskan yang terpilih adalah talent lain dikarenakan adanya kesamaan antara wajah ibu dan anak di mana peran ini ada dalam film pendek tersebut," kata Marantika.
Kesalahpahaman atas proyek film ini lalu terjadi saat Marantika dan Ike Mutia bercanda lewat telepon. Marantika mengatakan tidak terpilihnya Ike Mutia lantaran Ike pernah berfoto dengan Jokowi. Hal ini kemudian dianggap sebagai kebenaran oleh Ike. Padahal sejatinya hanya bercanda.
"Namun dalam percakapan telepon antara saya dan Mbak Ike ketika mengabarkan keputusan ini, saya bercanda atau berseloroh bahwa ketidakterpilihannya karena banyak foto di media sosial Mba Ike dengan Bapak Presiden," lanjut Marantika.
Marantika pun sadar akan kesalahannya ini. Dia memutuskan untuk meminta maaf kepada Ike lewat akun Instagram, termasuk dalam kolom komentar Instagram Ike. Selain itu Marantika juga menyampaikan permohonan maaf ke Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Pemprov DKI.
"Pada kesempatan ini, saya meminta maaf terhadap Bapak Anies Baswedan @aniesbawedan (Pemprov DKI) atas kesalahan komunikasi antara saya dengan Mbak Ike yang membuat Mbak Ike berprasangka atas seloroh saya akibat kebijakan Pemprov DKI. Mba Ike tidak salah ketika memposting masalah ini di media sosialnya karena beliau mendapat info yang salah dari saya. Ini murni kesalahan persepsi saya terhadap rencana komunitas kreatif," ujar Marantika. (det/wis)