LAMONGAN (DutaJatim.com) - Para aktivis mahasiswa PMII, HMI, GMNI yang tergabung dalam Forum Nasional Mahasiswa Lamongan (Fornasmala) dengan mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Lamongan Melawan (AMLM) kembali melakukan aksi demonstrasi Senin 3 Agustus 2020.
Kali ini dengan mengadakan pagelaran rakyat, tepatnya berada di perempatan jalan Traffic Light Timur samping depan Gedung DPRD Lamongan. Mereka menolak Raperda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Lamongan 2020-2040.
Selain itu, sebagai bentuk kekecewaan terhadap anggota dewan, para mahasiswa melakukan penyegelan gedung DPRD Lamongan.
Tidak hanya melakukan penyegelan gedung, mereka juga menempelkan selebaran penolakan Raperda RTRW di pagar gedung dan pada baliho foto bakal calon Bupati Lamongan yang berada di depan gedung DPRD Lamongan Jl. Basuki Rahmat.
"Kami lakukan penyegelan gedung sebagai bentuk kekecewaan terhadap anggota dewan karena lemahnya mereka dalam pengawalan Raperda ini, dan kami ingin anggota dewan tegas terhadap Raperda ini,"ujar koordinator aksi Ach. Nasir Falahuddin kepada wartawan.
Dalam penyampaiannya, dikatakan oleh Falauddin, aksi turun jalan yang dilakukannya sebagai bentuk penolakan terhadap Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2020-2040 yang dirasa tidak aspiratif dan cacat hukum serta merugikan masyarakat Lamongan.
" Yang kita suarakan mengenai ketidakjelasan perkara Raperda ini. Kita dari mahasiswa Lamongan melawan menuntut apa yang kita suarakan kemarin sampai hari ini bisa dijadikan pertimbangan Dewan," katanya.
Aliansi Mahasiswa Lamongan Melawan menuntut agar DPRD mengembalikan berkas RTRW ke tim penyusun, dikarenakan masih banyak redaksi-redaksi yang tidak sesuai dalam sosiokultural Kabupaten Lamongan.
" Sehingga pihaknya meminta kepada anggota Dewan untuk mengembalikan berkas RTRW ini ke tim penyusun dalam panitia khusus (pansus) yang sudah dibentuk, tentunya karena masih ada yang tidak sesuai dengan kultur Lamongan. Kami berharap apa yang sudah kami suarakan menjadi bahan pertimbangan bagi anggota dewan, "pinta Falahudin.
Para mahasiswa meminta aksi ini dijadikan pertimbangan. "Kami akan terus mengawal dan tetap akan melakukan aksi serupa, jika tidak, apa yang kami lakukan tidak menjadi bahan pertimbangan anggota dewan. Mereka mengancam akan datang kembali dengan massa yang lebih banyak,"pungkasnya. (ful)
No comments:
Post a Comment