Rekaman CCTV penyerangan Polsek Ciracas. |
JAKARTA (DutaJatim.com) - Virus mengerikan sebenarnya bukan Corona penyebab Covid-19 tapi ternyata kebodohan diri kita sendiri. Apalagi di era media sosial (medsos) sekarang ini. Banyak orang pintar tiba-tiba jadi bodoh saat memasuki dunia medsos. Kebodohan akibat dipedaya hawa nafsunya sendiri. Oleh egonya. Emosinya. Kebodohan karena tidak bisa mengendalikan diri.
Dunia medsos mempengaruhi kebiasaan manusia. Jiwa yang merasuki sisi kelam medsos membuat orang suka sembrono. Hilang salah satu sisi kemunusiaannya. Misalnya soal kebiasaan untuk tabayyun. Klarifikasi. Cek dan ricek saat menerima sebuah kabar. Apakah itu berita yang faktual atau hoaksal (hoax).
Ada seorang kakek membunuh seseorang hanya gegara kabar bahwa cucunya telah diperkosa oleh korban. Tanpa tabayun. Korban langsung dibunuh.
Si kakek di sebuah desa itu tidak berpendidikan--meski hal itu tidak bisa dijadikan pembenar atas tindakan kejamnya. Yang aneh bila tindakan tidak terpuji itu dilakukan orang berpendidikan. Lebih-lebih aparatur negara. Sungguh sangat disesalkan.
Itulah yang terjadi ketika 100 lebih prajurit TNI termakan oleh informasi palsu yang disebarkan oleh rekannya Prada TNI Muhammar Ilham alias MI. Dan lihatlah apa yang terjadi.
Para prajurit yang mestinya memberi keteladanan justru melakukan penyerangan brutal ke Markas Polsek Ciracas dan Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur. Yang super aneh juga, mengapa dan untuk apa Prada MI menyebarkan hoaks itu?
Bahkan hoaks tak hanya beredar di kalangan 100 prajurit saja. Seperti dikutip dari Viva.co.id, yang paling miris, ternyata informasi palsu yang dibuat berdasarkan kebohongan itu disiarkan meluas oleh sejumlah akun Instagram tak resmi yang memakai nama TNI.
Salah satu akun yang menyiarkan informasi palsu dari Prada MI ialah @info_tni_ad. Akun ini menyiarkan informasi palsu itu pada 27 Agustus 2020.
Dari amatan VIVA Militer, sampai berita ini dimuat Minggu 30 Agustus 2020, informasi palsu soal pengeroyokan terhadap Prada MI masih ada di akun IG itu.
Pada postingannya, dituliskan judul dengan huruf kapital 'ANGGOTA TNI DIKEROYOK OLEH 4 PEMUDA TAK DIKENAL DI ARUMDINA' dan dilengkapi dengan foto Prada MI yang terbaring mendapat perawatan di sebuah rumah sakit. Sudah lebih dari 11 ribu pengguna IG memberikan tanda like pada postingan informasi palsu itu.
Namun kemudian Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman dengan tegas telah menyatakan bahwa Prada MI terluka akibat kecelakaan tunggal. Dan dari hasil penyelidikan semua telah terungkap bahwa Prada MI membuat dan menyebarkan informasi tak benar tentang dirinya menjadi korban pengeroyokan.
"Dari hasil penyelidikan kami sebetulnya kejadian itu dari rekaman CCTV betul-betul kecelakaan tunggal. Sudah kita cek langsung ke rumah sakit, kemudian divisum oleh dokter, kemudian melalui rekaman CCTV dan kita konfirmasi ke yang bersangkutan dan secara jujur yang bersangkutan mengakui kecelakaan tunggal," kata Pangdam Jaya.
Lalu pada 28 Agustus 2020, TNI dan kepolisian melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan tunggal itu. Olah TKP juga dihadiri Detasemen POM TNI dan Detasemen Intelijen TNI.
"Jadi pada saat proses di TKP pada saat kejadian, jadi Dandim dari Den Intel, pihak Polres dan Denpom di TKP untuk menerima keterangan langsung para saksi, ada 9 saksi yang menyampaikan bahwa yang bersangkutan benar-benar kecelakaan tunggal," kata Pangdam.
Perlu diketahui, penyerangan itu berlangsung mulai pukul 23:00 WIB, 28 Agustus 2020 hingga Sabtu dinihari 29 Agustus 2020. Akibat penyerangan itu banyak warga terluka, kendaraan rusak dan hangus terbakar. Lihatlah betapa mengerikan akibat kebodohan kita! (vvci)
No comments:
Post a Comment