Machfud Arifin dan istri. |
SURABAYA (DutaJatim.com) - Calon Walikota Surabaya Machfud Arifin menjawab isu soal kondisi kesehatannya yang sempat dikabarkan positif COVID-19. Machfud mengaku positif, tapi tanpa gejala.
Saat konferensi pers daring melalui zoom, Jumat (11/9/2020), Machfud menceritakan bahwa dia sempat swab tanggal 26 Agustus 2020 dan dinyatakan positif OTG (Orang Tanpa Gejala). Lalu 29 Agustus dia swab lagi dan masih positif Corona.
"Sampai akhirnya tanggal 5 September alias sehari sebelum mendaftar, saya swab negatif," kata Machfud.
Lebih lanjut Machfud menceritakan bahwa pada 22 Agustus ada orang dekatnya yang menjadi salah satu tim pemenangan mengaku istrinya positif COVID-19. Orang itu akhirnya juga dinyatakan positif COVID-19.
"Saya bilang sudah kamu di rumah saja dulu. Isolasi. Orang itu ke mana-mana sama saya, satu mobil juga, terus kegiatan dengan saya juga ikut," kata Machfud.
Setelah itu, Machfud mulai kehilangan suara. Maka dia memilih tes kesehatan dan melakukan rapid pada Senin 23 Agustus. Rapid Machfud dinyatakan non-reaktif. Dia juga diberi beberapa obat umum yang dijual di banyak tempat untuk menyembuhkan keluhan hilang suara tersebut.
Namun kemudian Machfud berinisiatif untuk melakukan tes swab di salah satu rumah sakit di Surabaya pada Rabu (26/8). Hasilnya, Machfud dinyatakan positif. Dia pun memilih isolasi mandiri di rumah tepatnya di ruangannya di lantai 2. Namun saat keluarganya melakukan swab hasilnya negatif. Keluarganya sendiri berada di lantai 1 rumahnya.
"Saya swab mandiri, dan juga foto thorax. Foto thorax saya tidak menunjukkan hal apa pun, namun saya dinyatakan OTG positif, sesuai regulasi, saya isolasi mandiri," katanya.
Dia sendiri karena OTG, akhirnya memilih swab kembali pada Sabtu (29/8) di salah satu RS di Surabaya. Hasilnya, Machfud masih positif. Dia pun melanjutkan isolasi di rumah.
Sejumlah kegiatan penting tidak dihadirinya, seperti pengambilan B.1KWK dari partai pengusung yang mayoritas harus diambil di Jakarta seperti dari Golkar, Demokrat, PPP. Machfud memilih isolasi mandiri dan menyerahkan beberapa tugas kepada Mujiaman--calon wakilnya.
Politisi Modern
Sikap blak-blakan Machfud itu mendapat pujian dari mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dahlan menilai Machfud adalah tipikal politisi modern yang terbuka.
"Saya mengacungi jempol Pak Machfud Arifin terbuka dan itu diperlukan politisi zaman modern saat ini. Apa pun harus dibuka oleh politisi modern saat ini. Saya bersyukur pak Machfud terbuka, ini contoh yg baik" kata Dahlan Iskan dalam konferensi pers yang digelar tim Machfud Arifin melalui Zoom, Jumat (11/9/2020).
Dahlan melihat banyak orang yang malu saat masalah kesehatannya dibuka. Pengakuan jujur Machfud di saat pandemi COVID-19 dianggap suatu preseden baik bagi politisi zaman sekarang.
Selain itu, Dahlan menyebut Machfud adalah politisi yang memiliki budaya sehat. Meski baru pertama kali terjun langsung dalam kontestasi, Machfud sudah memberi contoh positif.
"Pak Machfud juga mendoakan calon lain sehat. Itu budaya yang sehat, ini kompetisi yang dibangun Pak Machfud sangat baik. Ini contoh yang baik dari Pak Machfud," terangnya.
Dahlan mengaku dirinya iri kepada Machfud-Mujiaman. Karena keduanya sudah pernah melewati fase terpapar COVID-19 dan dinyatakan sembuh.
"Saya iri ke Pak Machfud, pernah positif tanpa gejala, beliau sudah punya kekebalan. Juga sama ke Pak Mujiaman sudah punya kekebalan. Terutama kalau saya seandainya positif, saya ingin seperti Pak Machfud, positif tanpa gejala," katanya. (det/nas)
No comments:
Post a Comment