Bupati Badrut Tamam |
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Wilayah kekeringan di Kabupaten Pamekasan sudah mulai menyempit. Ini dapat dilihat dari perubahan data yang terjadi sebagai dampak positif program pengeboran tahun 2019. Dari 325 dusun di 82 desa pada 2019, kini menjadi 311 dusun di 77 desa di tahun ini. Capaian itu setelah Pemkab Pamekasan melakukan pengeboran sumber air di 194 titik.
Puncak hasil yang dirasakan oleh masyarakat dari pengeboran itu memang terasa pada tahun 2019, sekalipun pelaksanaan pengeboran untuk hasilkan air bersih sudah dilakukan sejak tahun 2018 oleh Pemkab melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukinan (DPKP) Pamekasan. Rinciannya pada 2018 dilakukan pengeboran di 68 titik, 2019 ada 61 titik, dan sisanya akan dilanjutkan pada tahun 2020 ini.
Kepala DPKP Pamekasan Muharram mengatakan, pemerintahan Pamekasan di bawah Bupati Badrut Tamam dan wakilnya Raja’e saat ini memang memiliki atensi khusus terhadap pemenuhan dan penuntasan kebutuhan air bersih di desa terdampak kekeringan. Sebab, air bersih adalah kebutuhan yang tidak bisa digantikan.
“Kami bersyukur, pengeboran ini berhasil di ratusan titik. Dilakukan sejak tahun 2018 lalu dan tahun 2019 lalu juga telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dan itu akan berlanjut lagi hingga tahun 2020 ini. Pengeboran yang dilakukan diantaranya di dusun Tengah, desa Mapper, kec Proppo dan dusun Prapatan desa Kacok Kecamatan Palengaan, “ kata Muharram, Senin (14/9/2020).
Ketersediaan air bersih bagi masyarakat, lanjut Muharram, merupakan kebutuhan mendasar. Dengan begitu lingkungan akan subur dan masyarakat tak kekurangan air untuk bisa hidup sehat. Program ini, kata Muharram, merupakan komitmen yang sangat baik dari Pemkab Pamekasan dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Muharram menjelaskan proses pengeboran air bersih ini bekerja sama dengan PT Prisma. Sementara penentuan titik lokasi yang berpotensi menghasilkan air bersih dilakukan dengan sistem geolistrik. Pengeboran air bersih, kata Muharram, akan terus dilakukan guna mengatasi persoalan tahunan bencana kekeringan di pamekasan. Tentu denagn harapan, pengeboran bisa menjadi solusi permanen dalam jangka panjang ke depan.
Sementara itu Bupati Pamekasan Badrut Tamam menambahkan, air bersih merupakan kebutuhan setiap orang di manapun. Untuk itu, Pemkab sangat memperhatikan persoalan kekeringan di Pamekasan. Pihaknya akan meningkatkan proses pengeboran kedepannya.
“Ada program positif. Pada 2019, pengeboran yang dilakukan sudah bisa menyuplai kebutuhan air bersih tahun ini. Dengan keberhasilan yang seperti tahun 22019 itu, kami berharap beberapa tahun mendatang tak ada lagi desa dan kecematan di Pamekasan yang kesulitan air saat kemarau,” katanya. (mas)
No comments:
Post a Comment