Bupati Badrut Tamam saat sidak ke gudang gudang tembakau. |
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Harga tembakau di pasaran terus membaik. Ini terjadi seiring dengan kualitas tembakau yang diproduksi petani terus membaik pula. Tembakau yang dipanen para petani kini mulai masuk kepada tembakau bagian tengah, yang merupakan bagian tembakau yang berkualitas paling baik pada sebuah batang tembakau.
Sementara hingga pertengahan September 2020 ini juga serapan tembakau juga menunjukkan tren positif yakni pihak gudang melakukan pembelian dengan jumlah yang terus bertambah banyak. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag) Pamekasan jumlah pembelian mencapai 44 persen dari total target kebutuhan 13.425.000 ton.
Bupati Pamekasan Badrut Tamam sebelumnya optimis harga tembakau akan baik. Pada saat melakukan sidak bersama Forkopimda dan instansi terkait beberapa hari lalu, Badrut Tamam melihat langsung kualitas tembakau Pamekasan dan produk petani.
Kondisinya bagus dan pihak gudang juga berjanji akan tetap konsisten membeli sesuai degan harga standar BEP.
Salah seorang bandul atau pedagang pengepul tembakau ke gudang tembakau, mitra PT Grendel, Abdul Kholisin, mengatakan, harga tembakau mulai membaik. Sebab yang dipasok adalah daun tengah atau kualitas medium. Harganya sudah tembus mencapai angka Rp 44 ribu/ kilo.
Kholisin mengatakan, ketika harga bagus, para padagang atau petani mitra biasanya menyerbu gudang, sehingga akan terjadi antrean proses sortir di gudang. Dengan begitu, tembakau petani akan mulai terserap secara besar besaran. “Ada kenaikan angka pasokan ke gudang,” tandasnya.
Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian Disperindag Pamekasna Mulyadi mengatakan, serapan tembakau kini sudah terbilang cukup baik. Sebab, berdasarkan data yang dikantongi dari para pemantau tata niaga tembakau pembelian sudah mencapai 44 persen dari total kebutuhan gudang, terhitung hingga 15 September 2020.
“Setiap hari serapan atau pembelian tembakau dari pihak gudang ke petani terus berlanjut. Dengan demikian, diprediksi angka serapan tembakau tahun ini sesuai dengan target. Nah kondisi ini akan memungkinkan tembakau petani akan tetus banyak terserap dengan harga yang normal sesuai dengan standar BEP,” ungkapnya.
Kondisi harga tembakau yang baik ini, lanjut Mulyadi, harus dijaga dari gangguan, misalnya dengan mengantisipasi agar jangan sampai terjadi adanya tembakau Jawa masuk Madura. Untuk menjaga agar serapan tembakau terus membaik, pemerintah mengantisipasi masuknya tembakau dari luar. Sebab, tembakau Jawa akan merusak harga dan rencana serapan.
Tembakau luar Madura selama ini jelas jelas tidak diperbolehkan untuk masuk. Tujuannya untuk melindungi proses tata niaga dan keaslian tembakau Madura dari berbagai kemungkinan. Hal ini diatur pada Perda 4/2015 tentang Tata Niaga, budi daya, dan perlindungan tembakau Madura. (mas)
No comments:
Post a Comment