SIDOARJO (DutaJatim.com) - Tidak hanya berhenti sebatas wacana dan keluhan terhadap rendahnya minat belajar bahasa Jawa, Komunitas Seni Budaya BrangWetan menyelenggarakan aksi konkret berupa program belajar bahasa atau aksara Jawa yang dimulai hari Sabtu pagi tadi (19/9/2020) di sekretariat Pondok Mutiara Blok SB-6 Sidoarjo. Aktivitas bernama “Sinau Basa Jawa” ini dilakukan secara rutin setiap hari Sabtu, pukul 10.00 – 12.00 dengan fasilitator Bapak Murdoko, seorang guru dari SDN Candi.
Ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan, Henri Nurcahyo, menjelaskan bahwa acara ini dimulai dari kalangan sendiri dulu, yaitu para anggota BrangWetan sendiri. Setelah disebarkan pengumuman melalui grup WA maka hari ini yang hadir mengikuti acara sebanyak 6 (enam) orang.
“Memang masih sedikit, tetapi yang penting berani memulai dari diri sendiri,” ujar Henri.
Dalam pertemuan pertama dibicarakan bagaimana cara belajar yang menyenangkan dan tidak harus menghafal satu persatu hanacaraka (aksara Jawa) tetapi langsung praktek dengan contoh-contoh konkret. Masing-masing peserta mencoba menulis namanya sendiri dalam huruf hanacaraka, kemudian dibahas, mengapa begini dan mengapa begitu.
Dengan kata lain, model pembelajarannya disesuaikan dengan usia peserta yang mudah lupa kalau dipaksa menghafal. Disepakati oleh semua peserta, bahwa memahami aksara Jawa itu jauh lebih penting ketimbang harus menghafal. Biarlah untuk sementara boleh “ngerpek” (mencontoh) dulu bagaimana menuliskan namanya dan /atau kata-kata yang mudah.
“Yang penting menyenangkan,” tambah Murdoko, yang enggan menyebut dirinya guru atau instruktur. “Kita saling belajar saja,” ujarnya.
Menurut Henri, untuk sementara tidak ada biaya tertentu untuk menjadi peserta acara ini. “Biarlah berjalan secara alami saja, soal biaya bisa dipikirkan kemudian agar tidak menjadi beban atau halangan bagi yang berminat belajar aksara Jawa,” pungkasnya. (gas)
No comments:
Post a Comment