MOJOKERTO (DutaJatim.com) - Bertempat di Yayasan Tlasih 87 Puri Mojokerto, ormas lintas agama, lintas suku bangsa dan lintas budaya, Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Timur Makoda Kabupaten Mojokerto kembali menggelar acara Ngaji Pancasila nderes Pancasila gemakan kebhinnekaan dan persatuan Indonesia.
Abdurrahman (Ki Wiro Kadek) Panglima/Pimpinan PGN Kabupaten Mojokerto mengatakan, pihaknya bersyukur hari ini PGN Kabupaten Mojokerto bisa menggelar Ngaji Pancasila "nderes Pancasila gemakan kebhinnekaan dan persatuan indonesia" seperti makoda- makoda PGN lainnya yang ada di Jawa Timur.
"Alhamdulillah. Khusus di makoda PGN Mojokerto ini, kami padukan dengan Ruwat Nagari yaitu ikhtiar doa bersama ala budaya sebagai munajat kepada tuhan yang maha esa agar negara ini selalu diberikan keberkahan, kemakmuran, kedamaian, dan agar wabah pandemi covid 19 Ini cepat hilang dari bumi. Juga ada kirab bendera merah putih raksasa sepanjang 150 meter yang dikarak berkeliling kampung, dan doa bersama lintas agama," katanya.
Tak hanya dari Mojokerto, acara hari ini juga dihadiri oleh anggota PGN dan masyarakat dari luar Mojokerto. Mereka berasal dari daerah lain di Jawa Timur.
Selain itu dihadiri pula oleh Panglima/Pimpinan PGN Jawa Timur Abah Drs Akhmad Baidhowi MTS beserta jajaran pengurus PGN Jatim.
"Saya selaku Pimpinan PGN Kabupaten Mojokerto hanya melaksanakan instruksi dari PGN Jawa Timur untuk segera melaksanakan kegiatan Ngaji Pancasila yang merupakan program kegiatan yang dirintis oleh Gus Waluyo Wasis Nugroho (Sekretaris PGN Jawa Timur) dan Abah Baidhowi (Panglima PGN Jawa Timur), yang kemudian kami padukan dengan khotmil Qur'an sejak tadi pagi, Ruwat Nagari, kirab bendera merah putih raksasa, dan doa bersama lintas agama secara bergantian, " kata Ki Wiro Kadek.
Sementara AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) Sekretaris PGN Jawa Timur mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Ki Wiro Kadek/Abdurrahman dan segenap PGN Kabupaten Mojokerto bisa menjadi teladan bagi khalayak umum. Kirab bendera merah putih 150 meter yang dijahit sendiri oleh anak anak PGN Kabupaten Mojokerto adalah pesan kepada seluruh anak bangsa dimanapun berada, bahwa hanya merah putih yang layak dan boleh berkibar diatas tanah Indonesia.
"Diatas tanah Ibu pertiwi, jangan lagi ada bendera hitam ataupun bendera HTI Khilafah berkibar di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Untuk itu mari kita bersama sama jaga kampung dan desa dari bahaya laten khilafah komunis intoleransi radikalisme terorisme, agar masa depan anak cucu kita kelak tidak suram, bangsa kita selamat, aman makmur damai, Pancasila tetap lestari nan abadi, dan budaya kita tetap terjaga," tandasnya.(zs)
No comments:
Post a Comment