Kompolnas saat berdialog dengan Gubernur Jatim. |
SURABAYA (DutaJatim.com) - Di sela-sela kunjungan kerja (kunker) di wilayah hukum Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisi Kepolisian Nasional Republik Indonesia (KOMPOLNAS RI), mendapat undangan untuk berdialog bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di kantor Gubernur Jatim.
Undangan untuk berdialog bersama Gubernur Jatim tersebut, dihadiri oleh dua anggota Kompolnas RI, Irjen Pol (Purn), Drs Pudji Hartanto Iskandar,MM dan H.Mohammad Dawam, SH.I, MH., dan didampingi Irwasda Polda Jawa Timur, Kombes Pol. Drs. Sungkono.
Beberapa tranding topic, seperti penanganan Covid-19, rencana Kapolda Jatim membuka peluang rekrutmen proaktif Polisi Santri, dibahas dalam dialog Gubernur Jatim bersama Kompolnas RI.
“Dalam penanganan Covid-19 di Jatim, telah diatur oleh Pemerintah Provinsi Jatim sesuai dengan Peraturan Daerah (PERDA) khusus penanganan Covid-19,” tutur Gubernur Jatim.
Di kesempatan yang sama, Anggota H.Mohammad Dawam mengemukakan pendapat terkait rencana Kapolda Jatim membuka peluang rekrutmen proaktif Polisi Santri, tentunya melalui mekanisme yang memenuhi kriteria-kriteria khusus agar mendapat kesempatan berkarir di Kepolisian.
“Dalam artian, perekrutan anggota Polisi dari kalangan santri, ada prioritas yakni para Hafidz Al-Qur’an. Selain dari kalangan Santri, dan perekrutan anggota Polisi santri dari kalangan putra-putri dari para Tokoh Masyarakat setempat. Tentunya harus penuh dedikasi, memiliki wawasan kebangsaan dan turut serta membangun Indonesia, dengan tenun moderat, toleransi dan menghargai budaya bangsa,” tutur Gus Dawam sapaan akrab H.Mohammad Dawam di Jakarta, Kamis 29 Oktober 2020.
Dawam menuturkan, rekrutmen anggota Polri di Jawa Timur juga harus diberikan kepada kesempatan kepada non muslim.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam penuturannya mengatakan, bilamana santri direkrut sebagai anggota Kepolisian, hal yang juga penting dipikirkan adalah memberi bekal kepada mereka dengan Paham ke-Indonesiaan, dan Kitab Kuning.
“Bisa dipastikan kalau santri itu juga mengaji kitab kuning, tentu ia adalah dari kalangan NU. Untuk itu penting kiranya Polda bila memang merekrut kalangan santri di Jawa Timur ini, ada baiknya juga dilakukan silaturahim dan koordinasi dengan Pimpinan NU setempat, PWNU, secara struktural dipimpin Kyai Marzuki Mustamar, sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlayul Ulama (PWNU) Jatim," ungkapnya
"Disamping itu juga penting silaturrahim kepada Pimpinan Pondok Pesantren secara kultural, misal Pesantren Lirboyo, Ploso, Asembagus, Keluarga Syaikhonaa Kholil Bangkalan,” himbau Gubernur Jatim.
Dialog bersama Gubernur Jatim dengan Kompolnas RI, diawali dengan suguhan jamuan makan siang bersama. (hud)
No comments:
Post a Comment