Al Busyra Basnur |
ADDIS ABABA (DutaJatim.com) - Capaian kerjasama ekonomi Indonesia dengan Ethiopia yang ada sekarang belum menunjukkan potensi yang sesungguhnya. Masih sangat besar peluang kerjasama kedua negara yang belum digali dan dimanfaatkan.
Ini disebabkan karena konektifitas dan pengetahuan pelaku ekonomi kedua negara tentang potensi tersebut masih sangat terbatas. Oleh karena itu, saling berbagai info oleh perusahaan dan pelaku ekonomi kedua negara sangat penting dan dibutuhkan.
Hal itu dikatakan Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika pada pembukaan Indonesia-Ethiopia, Optimizing Trade Opportunity, 1st Business and Trade Meeting 2020, yang dilakukan secara visual Kamis (26/11/2020).
Acara tersebut diselenggarakan oleh Indonesia Trade, Tourism and Investment Club (ITTIC) yang dipimpin oleh Tito Loho, bekerjasama dengan Kedutaan Besar RI di Addis Ababa dan Kedutaan Besar Ethiopia di Jakarta.
Tito Loho |
Hadir sebagai pembicara antara lain Duta Besar Dewano Kedir, Permanent Secretary Kementerian Luar Negeri Ethioipia; Lealem Tilahun, Dirjen Promosi Perdagangan dan Pariwisata Luar Negari, Kementerian Luar Negeri Ethiopia; Admasu Tsegaye, Duta Besar Ethiopia untuk Jakarta dan pengusaha terkemuka kedua negara.
Pembicara dari perusahaan Indonesia antara lain dari PT Bio Farma, PT Kalbe Farma, PT Kimia Farma, Sido Muncul Tbk, PT Mensa, dan PT Sarandi Karya Nugraha. Sementara pembicara dari Ethiopia berasal dari perusahaan produk kulit, bunga, madu dan biji-bijian.
“Saya yakin, acara yang diikuti oleh sekitar 200 orang itu sangat bermanfaat bagi pengusaha kedua negara dan akan segera kita tindak lanjut dengan pertemuan-pertemuan teknis antar pengusaha sesuai dengan bidang bisnis masing-masing,” tambah Al Busyra Basnur. (gas)
No comments:
Post a Comment