Haikal Hassan (sindonews.com) |
JAKARTA (DutaJatim.com) - Polda Metro Jaya meminta klarifikasi Haikal Hassan soal cerita 'mimpi ketemu Rasulullah SAW' Senin 21 Desember 2020. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi wartawan, Senin (21/12/2020) membenarkan hal itu. Yusri mengatakan, kasus tersebut saat ini masih tahap penyelidikan. "Masih penyelidikan." katanya.
Antara Geger Haikal Hassan 'Mimpi Rasul' dan Ningsih Tinampi Ngaku Bisa Panggil Nabi
Haikal Hassan diminta klarifikasi soal cerita mimpi 'bertemu Rasulullah' pada pukul 10.00 WIB oleh Penyidik Subdit Tindak Pidana Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Hal itu setelah dia dilaporkan oleh Husein Shihab.
Menurut Husein, bukan perkara mimpi bertemu Rasulullah SAW yang dia persoalkan, tetapi Haikal Hassan disebutnya telah mencatut nama Rasulullah SAW untuk menyebarkan kebohongan.
"Siapa pun boleh mimpi rasul, namun bila ada dugaan tindak pidana dalam video ceramah itu akan berbahaya kalau dibiarkan. Ketika sudah mencatut nama Rasul artinya tidak boleh sembarangan menempatkannya, harus benar, jangan main-main bawa nama Rasulullah SAW," kata Husein Shihab dalam keterangannya.
Husein Shihab juga mempertanyakan pernyataan Haikal Hassan yang menyebut 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak itu mati syahid.
"Ini kan sudah gak benar, tahu dari mana Haikal bahwa mereka mati syahid? Kok sudah mendahului Allah SWT?," katanya.
Menurutnya, Haikal Hassan telah menyebarkan berita bohong dalam ceramahnya saat di pemakaman 6 laskar FPI di Megamendung, Bogor, itu.
"Yang begini ini masuk dalam kualifikasi menyebarkan berita bohong, kalimat Haikal yang menyebut mereka yang meninggal diduga melawan aparat penegak hukum dengan ganjaran syahid dan akan mati bersama Rasulullah sangat berbahaya dampaknya. Jelas bukan mimpinya, tapi mencatut nama Rasulullah untuk melakukan tindakan melawan hukum," katanya.
Antara Geger Haikal Hassan 'Mimpi Rasul' dan Ningsih Tinampi Ngaku Bisa Panggil Nabi
Ningsih Tinampi beraksi mengusir jin (tribunpalu.com) |
Kasus ini hampir sama dengan apa yang terjadi pada dukun Ningsih Tinampi di Pasuruan Jawa Timur. Awalnya juga dari video yang viral. Video Ningsih Tinampi di channel Youtube-nya itu menuai kontroversi. Banyak netizen berkomentar negatif tentang pernyataan Ningsih yang mengaku bisa mendatangkan malaikat dan nabi.
Video berdurasi 47.51 menit ini juga menyedot perhatian banyak pemirsa. Video ini sudah ditonton ribuan kali dan menuai beragam komentar. Pihak MUI pun Kabupaten Pasuruan angkat bicara soal Ningsih Tinampi yang mengklaim bisa memanggil malaikat dan nabi. Menurut MUI, yang demikian itu sesat.
"Niku lek'e pancene ngaku ketok barang gaib, ketok malaikat, iku sesat. (Itu kalau benar mengaku melihat hal gaib, melihat malaikat, itu sesat)," kata Ketua MUI Kabupaten Pasuruan KH Nurul Huda seperti dikutip dari detikcom 19 Januari 2020.
Polisi bahkan menjaga rumah sang dukun untuk menghindari amuk massa. Polisi juga akan memeriksanya. Namun kasus ini akhirnya tidak berlanjut. Ningsih Tinampi juga telah meminta maaf atas pengakuannya bisa memanggil nabi dan malaikat.
Lalu apakah kasus Haikal Hassan akan berujung sama seperti kasus Ningsih Tinampi? Tampaknya sedikit berbeda mengingat dalam kasus Haikal ada latar belakang politik terkait perseteruan FPI dan Habib Rizieq Shihab dengan Pemerintah.
"Sebenarnya kasus Tinampi itu lebih berat sebab dia mengaku bisa memanggil nabi dan malaikat. Jadi bukan sekadar mimpi, sebab mimpi nabi itu bisa saja orang mengatakannya meski sulit membuktikannya. Tinampi sudah bikin resah masyarakat dengan omongannya itu. Bahkan rumahnya dijaga polisi.Tapi toh kasusnya selesai, setelah dia minta maaf. Sedang kasus Haikal, mungkin bisa panjang sebab menyangkut geger FPI," kata Sukarno, warga Pasuruan, Senin pagi. (nas/hud)
No comments:
Post a Comment