PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Bupati Pamekasan Badrut Tamam Selasa (29/12/2020) melaunching program ‘’Samada’’ (Sakera Marlena Bersepeda) Polisi Pamong Praja Kabupaten Pamekasan. Samada adalah program inovasi baru dalam pelaksanaan sosialisasi Perda, Perkada dan Peraturan Perundang-undangan lainnya kepada masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan efektifitas kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan Perundang-undangan.
Samada ini merupakan sebuah tim yang beranggotakan 20 orang yang meliputi laki laki (Sakera) dan perempuan (Marlena). Dalam melaksanakan tugasnya mereka dilengkapi sepeda lipat berbranding batik Polisi Pamong Praja. Mereka bertugas melakukan sosialisasi berbagai produk hukum perundang undangan di daerah. Selain menggunakan sepeda mereka juga difasilitasi dengan pakaian adat khas Madura. Pakaian Sakera untuk yang laki laki dan pakaian Marlena untuk perempuan.
Kepala Kantor Satpol PP Pamekasan Kusairi SE melaporkan tim anggota Samada ini adalah orang pilihan yang memiliki kriteria antara lain berpenampilan menarik, memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Peraturan Perundang-undangan lainnya. Dapat menyampaikan maksud dan tujuan dengan Bahasa Madura yang baik dan benar, menguasai teknik penyampaian informasi dan presentasi yang baik, berwibawa, penuh percaya diri dan bertanggungjawab.
Dalam melaksanakan tugasnya, kata Kusairi, tim Samada ini menyesuaikan pada tahapan antara lain penentuan sasaran sosialisasi kepada perorangan, kelompok, Badan Hukum atau Badan Usaha. Lalu penepatan waktu pelaksanaan sosialisasi, penepatan materi sosialisasi dan penepatan tempat sosialisasi.
“Sosialisasi produk perundang undangan yang telah ditetapkan sebagai sasaran untuk memberikan arahan dan himbauan tentang arti pentingnya ketaatan terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, juga materi lainnya sosialisasi terhadap pelestarian lingkungan, Sosialisas mengenal pengendalian dan penanggulngan sampah, kebersihan lingkungan dengan sasaran pusat-pusat kegiatan masyarakat seperti pasar, pertokoan, pusat perbelanjaan.
Tim juga melakukan sosisalisasi dan pembinaan terhadap warung, toko dan rumah makan yang melakukan kegiatannya tanpa dilengkapi dengan izin usaha, melakukan sosialisasi mengenai tertib parkir, melakukan sosialisasi mengenai peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi yang ditetapkan Pemerintah Daerah, melakukan sosialisasi Peraturan Daerah /Perkada serta Peraturan Perundang-undangan lainnya, melakukan koordinasi dengan RT, RW dan Kelurahan
“Cara pelaksanaan sosialisasi dilakukan dengan cara mendatangi masyarakat dan Badan Hukum yang berpotensi mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum dan melanggar Peraturan Daerah dengan memakai sepeda lipat dan berpakaian baju adat Madura Sakera bagi laki-laki, Marlena bagi perempuan. Sosialisasi ini dilakukan secara rutin, juga akan dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan maupun hambatan yang ada,” kata Kusairi.
Bupati Pamekasan Badrut Tamam dalam pengarahnya mendukung program Samada ini. Dia bilang Samada adalah bagian dari inovasi dan kreasi dari kantor Satpol PP dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam sosialisaai peraturan daerah maupun perundang undangan lainnya. Pelayanan kepada public, kata Badrut Tamam, harus dilakukan dengan mekakuan inovasi dan kreasi agar pelayanan berjalan efektif.
“Saya sudah bilang berkali kali, kerja yang biasa saja tidak akan membuahkan hasil yang luar biasa. Untuk bisa menghasilkan yang luar biasa harus inovatif. Jangan berharap akan mendapatkan keberhasilan yang luar biasa dengan kerja yang tidak kreatif dan tidak inovatif,” katanya.
Pada kesempatan itu Badrut Tamam menyampaikan bahwa akhir tahun 2020 ini Pamekasan mendapat banyak penghargaan, diantaranya adalah penghargaan…sebagai peringkat 10 daerah paling inovatif di Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh Kemendagri RI. Selain itu pada akhir tahun 2020 ini Pamekasan juga dapat penghargaan sebagai daerah yang memiliki kependulian kepada pendidikan santri. Penghargaan itu diberikan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Khusus penghargaan sebagai daerah paling inovatif, Badrut Tamam bertekad untuk meningkatkannya pada tahun 2021 mendatang, yakni berusaha untuk masuk dalam lima besar sebagai daerah paling kreatif inovatif ditingkat nasional. “Karena itu dengan penghargaan yang kita raih tahun ini, sebagai pemicu untuk raih prestasi yang lebih tinggi lagi,” pungkasnya. (mas)
No comments:
Post a Comment