JAKARTA (DutaJatim.com) - Enam jenazah anggota Laskar Pembela Islam (LPI) yang tewas ditembak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah dimakamkan Rabu 9 Desember 2020 pagi tadi. Pemakaman jenazah 6 orang itu dilakukan usai salat ghaib terlebih dahulu di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2020) malam.
“Ya sudah jam 6 pagi (tadi),” kata salah satu pengacara Front Pembela Islam (FPI), Ichwan Tuankotta, saat dikonfirmasi Rabu (9/12/2020).
Menurut Ichwan, terdapat lima jenazah korban yang dimakamkan di Megamendung, Puncak, Jawa Barat. Sementara ada satu jenazah yang dibawa oleh pihak keluarganya. Hanya saja dia tak merinci siapa saja yang dikuburkan di Megamendung dan jenazah siapa yang dimakamkan oleh pihak keluarga.
Seperti diketahui, enam laskar FPI tewas ditembak aparat kepolisian Senin 7 Desember 2020 dini hari. Setelah diotopsi di RS Polri, jenazah mereka diserahkan ke pihak keluarga pada Selasa 8 Desember 2020 malam. Jenazah kemudian dibawa ambulans menuju Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Enam laskar FPI yang tewas adalah, Faiz, Ambon, Andi, Reza, Lutfi dan Khadafi. Wakil Sekretaris Umum FPI sekaligus pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, mengatakan, dirinya sempat melihat secara langsung satu jenazah atas nama Andi Oktiawan. Aziz menduga korban mengalami luka tembak dari jarak dekat.
"Satu yang saya lihat itu ada dugaan seperti bekas tembakan jarak dekat dari belakang kepala nembus ke mata kiri. Kemudian dada juga tembus ke belakang, lalu ulu hati tembus ke belakang," kata Aziz kepada wartawan, Rabu (9/12/2020).
Aziz menyebut korban mendapat beberapa luka tembak. Total ada tiga luka tembak yang membekas di tubuh korban. "Kalau saya nggak salah tiga," imbuhnya.
Terkait kondisi lima jenazah lainnya, Aziz mengaku tidak melihat secara langsung. Namun dari informasi yang dia dapat, kondisi lima jenazah lainnya mirip dengan jenazah Andi Oktiawan.
Terkait kasus penembakan anggota FPI ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sudah membentuk tim khusus untuk melakukan pemantauan langsung. Komnas HAM sudah mendapat gambaran peristiwanya secara detail kasus yang menjadi perhatian dunia internasional itu.
Pihak keluarga 6 anggota FPI korban penembakan juga mendatangi DPR untuk meminta agar wakil rakyat memberi dukungan ke Komnas HAM. Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin berharap agar semua elemen masyarakat dapat mendorong langkah Komnas HAM yang sudah membuat Tim Investigasi mengungkap kasus tersebut.
Namun menurutnya diperlukan juga Tim Pencari Fakta agar dapat mengusut secara tuntas penembakan kepada enam laskar FPI ini. “Harapan saya semua elemen masyarakat untuk mendorong Komnas HAM, Kompolnas serta DPR segera membentuk TPF,” kata Novel saat dihubungi di Jakarta, Rabu (9/12/2020).
Novel menyatakan dirinya pun siap memberikan bantuan hukum agar pihak keluarga Laskar yang mengalami penembakan bisa beraudiensi dengan Komisi III DPR RI. Dia juga menyebut, peristiwa tersebut adalah pembantaian terhadap laskar FPI.
“Sudah persiapkan bersama tim hukum serta ulama dan tentunya keluarga korban pembantaian untuk beraudiensi ke Komisi III DPR RI guna mendorong agar secepatnya dibentuk tim tersebut,” tegasnya. (okz/det)
No comments:
Post a Comment