Kabag Kesra Pamekasan serahkan cendera mata pada Kabag Kesra Magetan Suhardi. |
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Program beasiswa santri Kabupaten Pamekasan menarik perhatian daerah lain. Pemkab Magetan, Jumat (4/12/2020) kemarin berkunjung melakukan studi banding tentang program beasiswa santri tersebut.
Rombongan dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekdakab Magetan Venly T. Nicholas dan Kabag Kesra Suhardi.
Mereka diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Pamekasan Drs Mochammad Tarsun MSi dan Kabag Kesra Halifaturrahman Msi. Para tamu dari Pemkab Magetan itu diterima di Ruang Wahana Wicaksana Praja Lantai II Kantor Bupati Pamekasan.
Kabag Kesra Setdakab Pamekasan Halifaturrahman mengatakan tujuan studi banding ini Pemkab Magetan ingin belajar dan mendalami seluk beluk program inovatif beasiswa santri yang dilaksanakan oleh Pemkab Pamekasan.
“Pemkab Magetan tertarik dengan program pemberdayaan pesantren di Pamekasan, khusus program beasiswa santri. Mereka mau belajar tentang beasiswa santri dari seluruh banyak aspeknya ini,” kata Halifarturrahman.
Beasiswa santri merupakan program prioritas Pemkab Pamekasan dalam bidang pendidikan. Santri yang diberi beasiswa adalah lulusan SD/MI sederajat yang akan naik SMP/MTs sederajat di pondok pesantren. Tahun 2020 ini sekitar 2000 santri yang menerima beasiswa ini dan tersebar di 61 pesantren.
Kedatangan rombongan dari Pemkab Magetan ini, kata Halifaturrahman, focus melakukan studi untuk meniru program beasiswa santri. Keseluruhan konsep tentang beasiswa santri ini kita sampaikan kepada Pemkab Magetan agar dipelajari secara matang.
“Mulai dari penyusunan program. Target siswa yang akan diberi beasiswa, koordinasi dengan pesantren yang akan dijadikan mitra. Kemudian, tahapan seleksi beasiswa serta pembentukan pendamping dan pembimbing beasiswa santri. Kita paparkan secara jelas,” jelasnya.
Kemudian juga soal pembuatan modul atau pelajaran yang akan diberikan oleh pembimbing setiap pekan. Hingga proses dan mekanisme pencairan, beasiswa santri melalui perbankan yaitu bank Jatim. Proses dari awal hingga akhir disampaikan dengan tuntas.
“Kebetulan di Magetan juga banyak pesantren. Kendati tidak sebanyak di Pamekasan, mereka tertarik melakukan studi tiru. Program beasiswa santri di Pamekasan dianggap salah satu terobosan brilian. Bahkan, satu satunya di Indonesia. Yaitu, daerah yang mampu mendukung miliaran anggaran untuk mengirim santri ke pesantren hingga lulus,” jelasnya.
Pemkab Magetan, kata Halifaturrahman, menilai ada unsur pemberdayaan pesantren dalam program beasiswa santri. Di sisi lain juga ada nilai edukasi. Karena santri-santri dikirim secara gratis ke pesantren. Dengan begitu, santri yang tidak mampu secara finansial bisa mendapat haknya mengenyam pendidikan.
“Mereka tertarik menggagas pemberdayaan pesantren di Magetan, salah satunya beasiswa santri ini. Di Magetan, ada pesantren besar bernama ponpes Al Fatah Temboro,” ungkapnya.
Sementara itu Kabag Kesra Setdakab Magetan Suhardi berharap dalam waktu dekat Pemkab Pamekasan berkenan datang ke Magetan untuk memaparkan program beasiswa santri lebih detail lagi. Dia bilang belum ada kabupaten lain yang membuat program ini. Karena itu, dia mengaku tertarik belajar serta menirunya. (mas)
No comments:
Post a Comment