SURABAYA (DutaJatim.com) - PT Garam (Persero) menandatangani nota kesepakatan dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terkait peningkatan produktivitas industri garam nasional. Selama ini Jawa Timur (Jatim), khususnya Madura, sudah terkenal menjadi sentra garam. Karena itu, fokus kerjasama PT Garam gandeng ITS ini untuk Tingkatkan Kualitas dan Produktivitas Garam di Madura.
Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Ardianto mengatakan kerja sama dengan ITS dilakukan karena kualitas garam yang belum maksimal. Selain itu juga terkait tidak stabilnya harga garam produksi lokal yang seringkali membuat banyak pihak beralih menggunakan garam impor.
"Karena itu, perlu upaya lebih membangun suatu ekosistem garam nasional yang dapat menyejahterakan masyarakat Indonesia," kata Ardianto saat penandatanganan MoU di Kampus ITS Surabaya, Kamis, 3 Desember 2020.
Dia mengatakan, sebagai salah satu mitra strategis petani garam di Indonesia, PT Garam (Persero) mencanangkan kolaborasi dengan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS melalui Direktorat Kerja Sama dan Pengelola Usaha (DKPU).
Seperti dilansir dari Antara, pihaknya memerlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk meningkatkan produksi garam. "Salah satunya ITS untuk menciptakan produk berkualitas premium dan memiliki ekosistem yang bagus," katanya.
Bentuk kolaborasi tersebut ialah melakukan pemetaan leveling dengan menggunakan teknologi pesawat nirawak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan pemetaan terestrial yang akan dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Sains Teknologi Kelautan dan Kebumian DRPM dan Departemen Teknik Geomatika ITS di bawah koordinasi DKPU ITS.
"Pemetaan yang bertujuan meningkatkan efektivitas pengolahan garam ini akan dilakukan pada lahan seluas 1.100 hektare di Kabupaten Sampang dan 2.500 hektare yang berlokasi di Kabupaten Sumenep milik PT Garam," katanya. Kedua daerah itu berada di Pulau Garam, Madura. (nas)
No comments:
Post a Comment