ADDIS ABABA (DutaJatim.com) - Adama Science and Technology University (ASTU), perguruan terkemuka di Ethiopia berkeinginan untuk mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi sejenis di Indonesia.
Kerjasama tersebut difokuskan pada pertukaran mahasiswa, dosen, penelitian dan riset, termasuk mengembangkan teknologi satelit yang melingkari kawasan katulistiwa. Hal ini mengingat Ethiopia dan Indonesia sama-sama berada di daerah katulistiwa.
Hal itu mengemuka dalam pertemuan dan diskusi Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika dengan Dr. Lemi Guta Enyadane, Presiden Adama Science and Technology University, Kamis (21/1/21).
Pertemuan diselenggarakan di kampus universitas yang terletak di kota Adama, 100 km selatan kota Addis Ababa. Hadir juga pada pertemuan tersebut lima Wakil Presiden, Dekan, dan pimpinan universitas lainnya.
ASTU adalah perguruan tinggi pemerintah didirikan tahun 1993, memiliki sekitar 8.000 mahasiswa program sarjana, master dan doktor, yang sebagian berasal dari negara-negara tetangga. ASTU telah mengembangkan hubungan dan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dari banyak negara di dunia, diantaranya dari kawasan Asia, Korea Selatan dan India.
Pada pertemuan tersebut Duta Besar Al Busyra memaparkan perkembangan terkini tentang Indonesia dan hubungan bilateral Indonesia dengan Ethiopia, khususnya di bidang pendidikan.
Usai pertemuan, Duta Besar Al Busyra melakukan tur kampus untuk melihat dari dekat fasilitas dan pusat riset kampus.
Kerjasama pertama perguruan tinggi Indonesia dengan Ethiopia ditandatangani tahun 2016, yaitu antara Bahir Dar University dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
“Dengan adanya keinginan ASTU untuk mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia, kita harapkan mendapat respon positif dari perguruan tinggi di Indonesia untuk kemudian melahirkan kerjasama baru. Saya akan segera berkomunikasi dengan pusat dan perguruan tinggi di Indonesia,” kata Duta Besar Al Busyra. (gas)
No comments:
Post a Comment