NEW YORK (DutaJatim.com) - Aktor film lawas yang juga anggota Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Mustari Siara, memuji film "Tarung Sarung". Seniman asal Bugis yang sekarang tinggal di Kota New York, Amerika Serikat ini, memuji aspek sinematografi hingga pesan moral film yang dibintangi Panji Zoni, Yayan Ruhian, Maizura, dan Cemal Faruk ini. Film ini sudah diputar di Netflix pada 31 Desember 2020 lalu.
Mustari Siara |
Berikut komentar Mustari Siara tentang film Tarung Sarung karya sutradara Archie Hekagery ini:
"Saat ini proyek itu dinilai banyak menyengsarakan rakyat kecil di pesisir pantai. Melalui film ini kita diingatkan agar tidak gampang merusak lingkungan demi pembangunan."
"Ewako Tarung Sarung itu budaya Bugis. Dengan adanya film ini budaya Bugis, dan juga Kota Makassar go internasional. Insya Allah. Saya sudah menonton film ini dan sangat bagus. Orang Amerika juga pasti suka film ini. Suka dengan keragaman budaya Indonesia, termasuk budaya Bugis. Banyak aksi silat di film ini. Jadi silat Bugis juga akan go International."
Antara Cinta dan Bisnis
Mengutip tirto.id, film Tarung Sarung mengisahkan perjalanan cinta seorang pria kaya. Ya Antara Cinta dan Bisnis.
Film ini mengisahkan Deni Ruso (Panji Zoni) yang lahir dari salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Bagi Deni uang adalah segalanya, dia bahkan kehilangan kepercayaan kepada Tuhan.
Semuanya berubah ketika ia pergi ke Makassar untuk mengurus bisnis keluarga, dan bertemu dengan Tenri (Maizura) seorang gadis aktivis Makassar yang membenci Ruso Corp sebagai kapitalis perusak lingkungan. Deni pun menyembunyikan identitasnya untuk mendapatkan cinta Tenri.
Persoalan muncul saat Sanrego (Cemal Faruk) sang juara pencak silat, TARUNG SARUNG, tidak terima. Deni dipukuli oleh Sanrego. Akhirnya Deni belajar dengan Pak Khalid (Yayan Ruhian) seorang penjaga masjid. Dari Pak Khalid, Deni tidak hanya belajar Tarung Sarung tapi juga belajar mengenal Tuhannya kembali.
Film yang bergenre Action-Drama ini, digarap oleh sutradara sekaligus penulis Archie Hekagery yang sebelumnya juga berkontribusi dalam film Wedding Agreement dan Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah.
Film yang berada dalam produksi StarVision Plus ini, sebelumnya sempat menunda penayangannya di bioskop yang dijadwalkan pada 2 April 2020 akibat wabah virus COVID-19. Hal ini juga berdampak pada penayangan Gala Premier pada 24 Maret 2020 di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan.
Selain Tarung Sarung, ada beberapa film Indonesia yang juga tayang di Netflix, yaitu Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, 100% Halal, Sobat Ambyar, dan lain-lain. (gas/tid)
No comments:
Post a Comment