PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Bupati Pamekasan Rabu (20/1/2021) melantik dua orang kepala desa pengganti antar waktu (PAW), yakni Hunawardah Kepala Desa Antarwaktu Desa Beddurih Kecamatan Pademawu dan Saridah SSos Kepala Desa Antarwaktu Desa Tanjung Kecamatan Pegantenan. Pelantikan dilakukan di Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan.
Hadir dalam acara itu Ketua DPRD Fathorrahman MSi dan sejumlah pejabat Pemkab. Dalam sambutannya Bupati Baddrut Tamam menyampaikan selamat dan sukses atas pelantikan kepala desa antar waktu Desa Beddurih dan Desa Tanjung. Dia berharap setelah dilantik semangat untuk terus mengabdi menjadi yang terbaik semakin kuat di dalam pikiran dan hati keduanya.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Plt Kepala Desa di dua desa tersebut yang sudah bekerja luar biasa mulai dari awal menyiapkan persiapan pemilihan kepala desa antar waktu hingga persiapan pelantikan. Juga kepada Camat dan anggota Forkopimka di dua kecamatan tersebut.
“Mudah-mudahan terus bergelora di dalam pikiran dan jiwa para Kades untuk mendorong segala kemampuan agar bisa menjadikan kepemimpinannya sebagai alat mengabdi menjadikan desanya semakin makmur dan sejahtera. Mintalah pertolongan dari Allah untuk menjadi pemimpin yang menginspirasi yang senantiasa memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” katanya.
Baddrut Tamam juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah menjaga ketertiban, harmoni dan kesetiakawanan. Dia berharap di Desa Beddurih Kec. Pademawu dan Desa Tanjung Kec. Pegantenan akan menjadi desa yang bisa melakukan inovasi dan kreasi.
Dalam arahannya Baddrut Tamam mengatakan tidak mungkin ada pemimpin yang bisa melakukan sesuatu yang luar biasa jika tidak mau mendengar aspirasi rakyat. Pemimpin, kata dia, harus mendengar baru kemudian yang didengarkan dari semua persoalan yang ada di masyarakat dirumuskan baru kemudian dijadikan program.
“Menjadi pemimpin itu kuping kita harus punya kuping lebar, pikiran harus luas, melihat persoalan tidak bisa dari sudut pandang hitam putih, melihat persoalan dan mendengarkan persoalan tidak bisa dilihat dari sudut pandang menurut aturan dan perundangundangan saja. Tetapi dari seluruh aspeknya kita lihat,” paparnya.
Desa, kata Baddrut Tamam, adalah tempat lokus. Di situ ada kebudayaan, tradisi juga ada sesuatu yang harus kita pertahankan bersama-sama. Karena desa memiliki tradisi dan atmosfer kehidupan berbeda, maka yang positif dipertahankan sambil lalu berpikir bagaimana potensi budaya ini bisa mejadi bagian dari local wisdom atau nilai sosial yang bagus.
“Karenanya menjadi pemimpin itu tidak mudah, menjadi pemimpin itu butuh latihan, butuh leganya pikiran dan hati. Karena kita tidak mungkin sebagai pemimpin, menutup orang berbicara, yang bisa kita lakukan sebagai pemimpin, mendengar mengerjakan dengan segala keluwesan hati untuk menjadi yang terbaik,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan para Ibu Kades yang baru saja dilantik, menggunakan keluwesan hati dan pikiran untuk bekerja bijaksana serta memiliki manfaat kepada rakyat dan masyarakatnya. Ini tentang mandat kepemimpinan yang harus kita pegang dan harus kita perjuangkan bersama,” Imbuhnya.
Terkait dengan pembangunan, Baddrut Tamam mengungkapkan bahwa tema pembangunan tahun 2021 di Pamekasan adalah “Desaku Makmur Pamekasan Hebat ”. Jika masing-masing desa di setiap kecamatan sudah makmur, maka Pamekasan akan hebat. Karena sudah tanpa kelaparan, tanpa kemiskinan dan masyarakatnya sehat. Desa yang masyarakatnya mau melaksanakan kesetiakawanan bersama membangun.
“Karena itu saya nitip, pertama lapangkan dada. Jadilah pemimpin bukan penguasa. Jadilah pemimpin andep asor, menerima rembuk masyarakat, dengan senyum dan lapang dada. Kedua, kerjakan program prioritas dan pastikan tidak ada yang melanggar hukum. Ketiga, bersujud kepada Allah meminta agar memberikan pertolongan atas segala usaha yang dilaksanakan,” pungkasnya. (mas)
No comments:
Post a Comment