MOSKOW (DutaJatim.com) - Rusia merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia. Karena itu, para pelaku bisnis harus memanfaatkan peluang pasar yang sangat besar itu untuk kemajuan usahanya.
“Rusia merupakan untapped market yang perlu terus digali bagi kepentingan ekonomi Indonesia”, ujar Jose Tavares, Duta Besar RI Moskow untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, dalam pembukaan virtual business seminar bertema “Overview of the Russian Economy and Its Opportunities for Indonesia” yang diselenggarakan KBRI Moskow Jumat (05/02/2021).
Dalamm Seminar Bisnis tersebut KBRI Moskow menghadirkan pembicara Sergey Khitrov dari RosBusinessConsulting (RBC) Market Research; Ivan Polyakov, Ketua Russia-ASEAN Business Council (RABC) dan Rainer Tobing pelaku usaha dari Jakarta. Sebagai moderator Dr. Yose Rizal Damuri, Head of the Department of Economics CSIS (Center for Strategic and International Studies).
KBRI Moskow terus berupaya melakukan terobosan dan membuka pasar Rusia untuk pebisnis Indonesia. Guna menghimpun data ekonomi Rusia, KBRI Moskow bekerja sama dengan RBC Market Research menghasilkan sebuah buku yang diharapkan dapat menjadi pegangan para pelaku usaha Indonesia.
Dubess Jose Tavares menjelaskan bahwa buku yang diterbitkan oleh KBRI Moskow ini memiliki gambaran makroekonomi yang dilengkapi oleh angka dan statistik mengenai perdagangan luar negeri, investasi dan pariwisata Rusia dan hubungannya dengan Indonesia. Seminar ditujukan untuk mengulas buku tersebut, memberi ruang kepada pemangku kepentingan untuk menanggapi dan mengidentifikasi sisi-sisi ekonomi Rusia yang dapat dimanfaatkan untuk bisnis Indonesia.
Cerminan ekonomi Rusia secara lugas dibahas oleh Sergey Khitrov, yang juga mengulas potensi kerja sama ekonomi Indonesia–Rusia. Khitrov menilai langkah Pemerintah Rusia yang mendorong vaksinasi Covid-19 guna penanggulangan pandemi akan berdampak positif bagi stabilitas ekonomi Rusia, yang hasilnya diharapkan mulai terlihat pada kuartal IV tahun 2021.
“Area kerja sama Rusia–Indonesia yang prospektif ada pada bidang energi, farmasi, infrastruktur, agrifood, aviasi, teknologi informasi dan komunikasi serta ekonomi digital dan media” kata Ivan Polyakov dari RABC.
Polyakov menambahkan bahwa perdagangan, ekonomi dan investasi dapat dipromosikan, antara lain melalui fasilitasi infrastruktur digital, penghapusan non-tariff barriers dan lokalisasi produksi dan processing.
Dalam kesempatannya, Rainer Tobing berbagi pengalaman dalam membangun hubungan bisnis dengan pelaku usaha Rusia.
Moderator Dr. Yose Rizal Damuri menambahkan bahwa pemerintah setempat berperan penting dalam peningkatan hubungan ekonomi kedua negara.
Data Kementerian Perdagangan RI mencatat tren positif perdagangan bilateral Indonesia dengan Rusia pada periode 2015-2019. Namun demikian, pandemi Covid-19 berpengaruh besar terhadap penurunan angka perdagangan dan investasi kedua negara, khususnya pada tahun 2020. (Gatot Susanto)
No comments:
Post a Comment