PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Pemkab Pamekasan, Selasa (9/2/2021) menggelar Tahlilan dan doa bersama atas 40 hari wafatnya Wabup Pamekasan H. Raja’e. Acara dilaksanakan bakda salat Maghrib di Mandhepa Ronggosukowati.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam bersama sejumlah pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Pamekasan hadir dalam acara itu.
Jamaah peserta tahlil berasal dari banyak kalangan. Selain para pejabat Pemkab Pamekasan juga dari kalangan alim ulama dan tokoh masyarakat. Kegiatan digelar dengan tetap menggunakan protocol kesehatan. Pembacaan tahlil dipimpin oleh KH Baidawi Absor Imam Besar Masjid Agung Asy Syuhadak Pamekasan.
Bupati Baddrut Tamam dalam sambutannya sebelum tahlilan dimulai mengungkapkan tahlilan untuk almarhum Wabup Raja’e, pada Selasa kemarin dilaksanakan di tiga tempat. Pukul 08.00 pagi digelar di rumah duka di Desa Bujur Barat Kecamatan Batumarmar. Lalu yang kedua siang harinya digelar di Pendopo Kecamatan Batumarmar dan terakhir bakda Maghrib digelar di Mandhepa Agung Ronggosukowati.
“Atas nama pemerintah menyampaikan terimakasih banyak atas sumbangan doa dan tahlil dari bapak ibu mudah-mudahan keikhlasan dari bapak ibu sekalian dibalas oleh Allah SWT. Mudah mudahan Allah memberi ampunan atas segala khilaf almarhum H Raja’e dan menerima segala amal sholeh yang dilakukannya,” katanya.
Baddrut Tamam juga mengajak jamaah mendoakan agar Ibu Yuni Lailatul Fitriyah istri almarhum Raja’e bersama putra putrinya dan keluarga besarnya diberikan kesabaran oleh Allah. Khusus putra putrinya bisa mengenyam pendidikan yang layak dan pantas untuk kemudian bisa menjadi orang yang sukses, rajjeh bejreh dan moljeh.
Dia mengungkapkan kegiatan tahlil dan doa bersama itu dilaksanakan tidak hanya untuk mendoakan, tetapi juga mengenang jasa baik almarhum Wabup Raja’e. Dia mengatakan bahwa almarhum Raja’e adalah orang baik. Dia mengakui dalam berbagai kesempatan berbincang dengan dirinya, Raja’e selalu menyampaikan bahwa banyak fitnah yang ingin memecah antar keduanya. Namun Raja’e selalu tenang tabah dan sabar tidak menggubrisnya.
“Isu fitnah sering datang, tetapi Pak Wabup tetap konsisten mengaku dirinya bahwa dia itu Wabup. Jalan jejer dengan saya saja beliau tidak berani. Komitmen untuk ikut membantu mendorong Pamekasan hebat ditunjukkan dengan tidak pernah mengganggu serta selalu kompak kerja. Komitmen untuk kemudian Pamekasan ini menjadi kabupaten yang hebat.” ungkapnya.
Keikhlasan, kesederhanaan almarhum Raja’e, serta komitmen kerja untuk bisa mendorong Pamekasan lebih baik, kata Baddrut Tamam, sangat dirasakannya selama dua tahun tiga bulan memimpin Pamekasan. Karenanya dia merasa duka yang dalam mulai jika teringat perjuangan bersama sejak kampanye Pilkada dan beberapa hal lain yang menjadi tugas bersamanya.
“Ternyata Allah menghendaki almarhum segera kembali kepada-Nya. Besar harapan saya mudah-mudahan keikhlasan dan kesederhaan serta komitmen untuk menjadi wakil yang ikhlas itu diterima oleh Allah SWT. Tidak mudah menjadi orang ikhlas , tidak mudah jadi orang sabar. Saya bersaksi bahwa kesabaran keikhlasaan almarhum tidak terbatas,” ungkapnya.
“Ditengah gempuran isu untuk memecah belah saya dengn wabup, alhamdulllah gagal memecah belah. Tetapi saya dan pak wabup dipisahkan oleh maut yang didahului oleh pak wabup duluan. Mudah-mudahan kita semua diberi kesehatan oleh Allah SWT. Mudah-mudahan diberi umur panjang, rezeki barokah, semakin bahagia bersama keluarga, putra putri kita jadi orang mulia dan berguna untuk bangsa,” tambahnya.
Baddrut Tamam menegaskan dirinya masih tetap komitmen sejak awal bahwa jabatan yang disandangnya hanya alat perjuangan dan pengabdian. Maka tidak ada yang perlu dibela mati-matian untuk posisi jabatan, tetapi yang dibela seharusnya adalah kepentingan masyarakat agar bisa maju.
“Mudah-mudahan amal baik almarhum pak Wabup Raja’e menginspirasi kita semua dan generasi generasi selanjutnya dan amal sholehnya bisa diterima oleh Allah SWT,” pungkasnya. (mas)
No comments:
Post a Comment