JAKARTA (DutaJatim.com) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki skandal suap pajak. Tim KPK mengendus suap pajak melibatkan bos besar pertambangan.
Untuk itu Tim KPK pun menggeledah kantor PT Jhonlin Baratama (JB) di Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal itu terkait perkara dugaan suap Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan. Tim Penyidik KPK mengobok-obok Kantor PT Jhonlin pada Kamis 18 Maret 2021.
"Penyidik KPK menggeledah sejumlah lokasi di Kalimantan Selatan terkait dugaan TPK penerimaan hadiah atau janji untuk pemeriksaan perpajakan tahun 2016 dan 2017 pada Direktorat Jenderal Pajak," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/3/2021).
Ali menjelaskan, Tim KPK mendatangi lokasi kantor PT JB (Jhonlin Baratama) di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Selain itu, Tim KPK menggeledah tiga rumah lain.
Dalam penggeledahan itu penyidik KPK mendapatkan barang bukti antara lain berupa berbagai dokumen dan barang elektronik yang diduga berhubungan dengan perkara ini. Ali menegaskan bahwa barang bukti itu akan diverifikasi terlebih dahulu. Lalu dokumen tersebut dilakukan penyitaan guna melengkapi berkas perkara penyidikan.
Seperti diketahui PT Jhonlin Baratama merupakan anak usaha Jhonlin Group milik Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam yang dikenal sebagai bos besar tambang di Kalsel. Perusahaan batu bara ini disinyalir terbelit masalah pajak yang menyeret pejabat Ditjen Pajak.
Sejauh ini, KPK telah mencegah mantan Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian Direktorat Jenderal Pajak Angin Prayitno Aji ke luar negeri. Selain itu lima orang lainnya juga dicegah berpergian ke luar negeri sejak 8 Februari lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membeberkan modus suap di Ditjen Pajak seperti kasus-kasus suap yang terjadi sebelumnya. Menurutnya, suap di Ditjen Pajak terkait pengurusan pajak sebuah perusahaan agar pajak perusahaan yang dimaksud bernilai rendah.
"Kalau di pajak kan modusnya seperti itu, gimana caranya supaya WP (wajib pajak) bayar pajak rendah dengan cara menyuap pemeriksanya agar pajaknya diturunkan," kata Alex kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Alex menyebut kasus suap ini diduga melibatkan pejabat di Ditjen Pajak. Suapnya diduga bernilai puluhan miliar rupiah.
Alex belum bisa membeberkan secara gamblang terkait dugaan suap di Ditjen Pajak itu. Menurutnya, penyidik KPK masih berproses dengan mengumpulkan alat bukti untuk menetapkan tersangkanya.
Mantan Ojek
Lalu siapa Haji Isam? Reputasi pengusaha ini bisa dilihat dari acara peresmian pengoperasian pabrik gula yang dibangun oleh PT Jhonlin Batu Mandiri (JBM) di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Ya pabrik tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (22/10/2020) lalu. Selain pabrik gula, Presiden Jokowi juga akan meresmikan jembatan Teluk Kendari.
Haji Isam, sapaan akrab Andi Syamsuddin Arsyad, beserta keluarganya dikenal sebagai pengusaha papan atas. Saudaranya, Haji Leman, Haji Ijay, dan Haji Ciut adalah pengusaha yang juga disegani di dunia pertambangan. Suksesnya sebagai pengusaha batu bara ternyata bukan merupakan warisan orang tua.
Haji Isam memulai bisnis dari nol. Haji Isam memulai karirnya di tanah rantau perkayuan sebagai tukang tebang, buruh muat, sopir angkutan hingga tukang ojek. Berbagai profesi dilakoni Haji Isam dengan sabar kerja keras dan cerdas.
Kemudian ia beralih menjadi pekerja dari seorang pengusaha batu bara keturunan Tionghoa-Surabaya.
Dari sanalah awal karirnya di dunia batu bara. Haji Isam yang kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja dengan orang, memberanikan diri untuk memulai usahanya sendiri.
Perusahaan yang dimiliki Haji Isam di antaranya PT Jhonlin Grup, yakni PT Jhonlin Baratama, PT Jhonlin Marine and Shipping, dan PT Jhonlin Air Transport.
Dari perusahan tersebut, ia bisa menambang hingga 400 ribu ton batu bara per bulan dan meraup omzet hingga Rp 40 miliar per bulan.
Tentu dia dan keluarganya sangat kaya raya. Sebagai crazy rich Haji Isam dikenal dekat pejabat dan artis. Salah satunya artis Syahrini.
Tapi pertanyaannya, mengapa perusahaannya sampai terbelit kasus pajak? Kita tunggu saja penyelidikan KPK. (det/wis)
No comments:
Post a Comment