BLITAR (DutaJatim.com) - Salah satu kunci keberhasilan membasmi pandemi Covid-19 adalah teladan dari seorang pemimpin. Salah satunya teladan bupati/walikota dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Tapi toh masih ada bupati/walikota yang kurang istiqomah memberi keteladanan tersebut.
Salah satu buktinya bisa dilihat pada viralnya video Walikota Blitar Santoso yang hingga Minggu 7 Maret 2021 beredar di media sosial. Dalam video itu tampak Santoso menyanyi tanpa protokol kesehatan. Santoso sendiri mengakui kebenaran video yang beredar di media sosial dan aplikasi percakapan itu.
Santoso membenarkan video itu diambil saat syukuran pelantikan dirinya sebagai Walikota Blitar periode 2021-2024 di Gedung Balai Kota Kusumo Wicitro, Jumat (26/2/2021) lalu. "Saya ingin dalam rangka makannya itu biar lebih bersemangat gitu, akhirnya ada elekton yang saya persembahkan," kata Santoso saat dikonfirmasi, Minggu (7/3/2021), seperti dikutip dari detik.com.
Video berdurasi 4.28 menit itu menampilkan Walikota Santoso menyanyi di atas panggung tanpa memakai masker. Selain itu tampak pula tiga penyanyi juga tanpa memakai masker. Santoso yang berbaju batik menyanyikan sebuah lagu dangdut berjudul Kehilangan karya Rhoma Irama.
Lalu ada juga sekitar 10 orang ikut berada di atas panggung. Tak ada satu pun di antara mereka memakai masker. Mereka berjoget. Tanpa jaga jarak. Bahkan Santoso juga terlihat berangkulan dengan seorang pria berbaju batik di samping kirinya.
Panggung makin sesak saat dua perempuan menyusul ikut berjoget, satu berkaos hitam dan satunya lagi berhijab biru. Yang berkaos hitam berambut panjang kemudian berduet dengan Santoso. Lihat juga di bawah panggung, tampak kerumunan orang ikut bernyanyi dan berjoget bersama. Dan tanpa jaga jarak. Sebagian tetap memakai masker, namun lebih banyak yang melepasnya di bawah dagu. Bahkan ada yang tidak memakai masker.
Walikota dan mereka yang ada di acara syukuran itu lengah. Padahal ancaman pandemi Covid-19 makin bertambah. Sebagaimana diketahui, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, telah mengumumkan penemuan mutasi virus Corona B117 UK di Indonesia pada hari Selasa 2 Maret 2021 melalui kanal YouTube Kemenristek/BRIN. Penemuan itu, didapatkan dari hasil sequencing sampel di antaranya dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga dari Jawa Timur. Lebih lanjut diketahui mutasi virus tersebut ditemukan di Karawang, dari pasien yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat Jawa Timur tetap tenang dan tidak panik. Namun pada saat yang sama juga harus semakin meningkatkan kewaspadaan karena virus jenis baru terbukti lebih menular 70% dibandingkan virus yang ada sekarang. Artinya, untuk kesekian kalinya Gubernur memberi warning agar masyarakat jangan lengah!
"Saat ini mutasi virus Corona B117 UK sudah masuk ke Indonesia. Untuk itu, Pemprov Jatim dan masyarakat harus lebih waspada karena mutasi virus ini terbukti lebih menular 70% dibanding yang saat ini beredar. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tetap disiplin terapkan protokol kesehatan," ungkap Gubernur Jatim. (*)
No comments:
Post a Comment