Bupati Baddrut Tamam bersama Ketua DPRD Fathorrahman. |
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Pada tahun anggaran 2020 Pemkab Pamekasan berhasil meningkatkan perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan dengan target yang ditetapkannya. Dari target sebesar Rp 182 miliar PAD pada tahun anggaran 2020, yang terealisir mencapai Rp 232 miliar atau sekitar 127,4 persen.
Hal itu disampaikan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam Rapat Paripurna DPRD Pamekasan tentang penyampaian nota penjelasan Bupati mengenai laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati tahun anggaran 2020 di ruang sidang utama paripurna DPRD Pamekasan, Senin (8/3/2021).
Baddrut Tamam menjelaskan, capaian PAD tahun 2020 melampaui target hingga Rp 49 miliar. Rinciannya terdiri dari pajak daerah mencapai Rp 37 miliar dari target Rp 34 miliar, retribusi daerah dari target Rp 15 miliar terealisasi Rp 16 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dengan target Rp 1 miliar, terealisasi hingga Rp 2 miliar, terakhir lain lain PAD yang sah mencapai Rp 176 miliar dari target Rp 130 milair.
Dia menjelaskan ada beberapa strategi yang mampu mendongkrak PAD tersebut. Salah satunya retribusi parkir di RSUD Smart Pamekasan yang tidak lagi menggunakan manual, melainkan elektronik retribusi.
“Contohnya, sebelumnya pengelolaan parkir RSUD itu manual, sekarang sudah elektronik. Dari situ sebagian dari PAD kita yang meningkat, disamping beberapa strategi lainnya, “ ujarnya.
Elektronisasi yang cepat, kata Baddrut Tamam, menjadi bagian dari upaya meningkatkan PAD Kabupaten Pamekasan. Selain itu penerapan perangkat elektronik dalam penarikan retribusi parkir RSUD tersebut dapat meminimalisir terjadinya kebocoran.
Terkait dengan kinerja pemerintahan secara umum, Baddrut Tamam mengaku berjalan dengan baik. Secara umum evaluasi kinerja dan capaian Pemkab Pamekasan tahun 2020 berjalan dengan baik sesuai dengan program yang telah dicanangkan, meskipun ada kendala akibat pandemic covid-19.
“Capaian kinerja dari beberapa item kerja teknis itu lebih dari 90 %. Kalaupun ada capaian yang belum terlaksana dengan baik, karena pada tahun 2020 kita menghadapi covid-19 yang awalnya kita belum siap,” ujarnya.
Baddrut Tamam juga mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi selama tahun 2020 agak berkurang, dan ini tidak hanya terjadi di Pamekasan, melainkan juga merata diseluruh daerah di Indonesia, bahkan seluruh dunia, akibat Pandemi Covid 19 tersebut. (mas)
No comments:
Post a Comment