JAKARTA (DutaJatim.com) - Krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 adalah ujian dari Allah SWT. Manusia harus bisa menghadapinya tanpa melakukan perbuatan dosa. Bila tidak, bukan hanya dosa, tapi juga melanggar hukum hingga ditangkap polisi dan hidup di neraka dunia: penjara!
Itulah yang terjadi pada para pelanggar hukum, salah satunya artis Cynthiara Alona. Kini dia harus mendekam di bui setelah ditangkap polisi gegara mengetahui jika Hotel Alona miliknya dijadikan tempat prostitusi.
Cynthiara Alona menjadikan hotel sebagai sarana untuk prostitusi karena kondisinya sepi lantaran pandemi COVID-19. Saat ini, hampir semua hotel sepi tamu.
"Modus operandi para pelaku kerja sama mulai muncikari sampai pengelola dan pemilik hotel. Kenapa pemilik hotel terlibat? Dia tahu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (19/3/2021).
Yusri mengatakan, Cynthiara Alona dan pengelola hotel menerima hotelnya sebagai tempat prostitusi karena pandemi. Hal itu dilakukan untuk menutupi biaya operasional hotel.
"Motifnya di masa pandemi ini hunian hotel sepi. Supaya operasional tetap berjalan, inilah yang terjadi. Dia menerima kasus-kasus untuk melakukan perbuatan cabul di hotelnya. Ini motif menurut tersangka," katanya.
Yusri mengatakan hotel tersebut milik Cynthiara Alona.
"Saudari CCA pemilik hotel, salah satu public figure. Dia adalah pemilik hotel langsung, bahkan nama hotelnya nama belakang tersangka ini," kata Yusri.
Yusri menyebut, Hotel Alona bintang dua. Yusri juga mengungkap asal usul hotel tersebut.
"Hotel A hotel bintang dua, pengakuan tersangka dulunya tempat kos-kosan dan diubah menjadi hotel," katanya.
Selain Cynthiara Alona, polisi menetapkan 2 pria sebagai tersangka. Keduanya adalah DA dan AA.
"DA adalah muncikari. AA adalah pengelola hotel," tutur Yusri. (det/wis)
No comments:
Post a Comment