KOTA BATU (DutaJatim.com) - Wakil Ketua Pagar Nusa Kota Batu, M. Musyrifin Puja Reksa Budaya mengatakan, pihaknya tak tahu menahu dengan adanya kegiatan diklat UKM Pagar Nusa UIN Maliki Malang yang digelar di Kota Batu beberapa hari lalu. Kegiatan ini berujung maut yang merenggut nyawa dua peserta diklat.
"Mereka tidak pernah bersilaturrahmi kepada kami. Bahkan kepada pihak kampus pun mereka tidak," kata Musyrifin saat agenda silaturahmi antara Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Batu dan Kapolres Batu, AKBP Catur Cahyono Wibowo Selasa (9/3/2021).
Karena itu pihaknya tak menahu secara pasti pelaksanaan kegiatan diklat itu. Musyrifin menambahkan, panitia penyelenggara juga tak memberitahukan pelaksanaan kegiatan diklat kepada PCNU Pagar Nusa Kota Malang.
"Kami mohon maaf tidak bisa memberikan tanggapan apapun karena tidak tahu menahu. Tiba-tiba dihubungi Polres ada kejadian seperti itu," imbuh Musyrifin.
Menyikapi kegiatan diklat hingga berujung maut, pihaknya akan melakukan evaluasi yang akan digelar dalam bentuk pertemuan antar pengurus Pagar Nusa se Malang Raya. Nantinya dari hasil pertemuan itu akan disampaikan kepada pengurus rayon, ranting dan PAC.
Nantinya dalam pertemuan yang akan digelar, menekankan salah satu poin perlunya penguatan koordinasi. Baik dalam event kecil maupun besar. Untuk mengantisipasi peristiwa itu terulang.
"Mohon dikabari meski tak tertulis, jangan asal nyelonong. Ketika ada sesuatu musibah siapa yang tanggung jawab kalau tidak ada pemberitahuan," imbuh dia.
Di sisi lain, Musyrifin menjelaskan, metode pelatihan tidak bisa disamaratakan. Hal ini disesuaikan pada setiap tahapan yang akan dilalui para peserta didik. Dan pelatih memiliki peran vital untuk menentukan metode latihan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
"Maka metode latihan harus disesuaikan berdasarkan tingkatannya. Tata pelaksanaannya pasti berbeda," timpal dia. (ndc)
No comments:
Post a Comment