Jenazah Indah Kusaeni di kamar kosan. (sindo) |
MOJOKERTO (DutaJatim.com) - Nasib warga miskin ini sungguh memprihatinkan. Bahkan pria dhuafa ini tak memiliki uang untuk biaya pemakaman istrinya yang meninggal dunia.
Semakin menyedihkan karena dia kemudian nekat menyimpan jenazah istrinya di dalam kamar kos-kosan yang berada di Panggreman Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.
Pria itu, Dedy, mengaku terpaksa menyimpan jenazah istrinya, Indah Kusaeni, di kamar kos-nya karena tak punya uang untuk memakamkan. Warga perantau dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, itu diketahui mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu 14 Maret 2021 sore sekitar pukul 15.00 WIB.
"Lalu pada pukul 16.00 WIB itu baru dibawa ke RS Gatoel kemudian dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB jasadnya dibawa kembali ke kos. Saat ini jasadnya ada di dalam kamar sudah dimandikan dan dikafani," kata tetangga kos korban, Damayanti.
Meski sudah dimandikan dan dibalut kait kafan, jasad korban tidak segera dikebumikan oleh sang suami. Sang suami sedang sibuk mencari ambulans untuk mengangkut jenazah istrinya. Sekitar pukul 02.00 WIB, lanjut Damayanti, Dedy pergi untuk mencari lokasi pemakaman sang istri dan baru kembali sekitar pukul 09.00 WIB.
"Jam 9 suaminya ini keluar lagi katanya mau mencari ambulans di rumah sakit untuk mengangkut jenazah istrinya. Tapi, jenazah istrinya sendirian berada di kos sampai siang," katanya.
Namun hingga pukul 11.00 WIB, Dedy tak kunjung kembali. Ini sempat membuat panik penghuni kos dan warga lain. Warga pun akhirnya berinisiatif untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Tak lama polisi pun tiba di lokasi disusul tim PMI Kota Mojokerto.
"Ya kasihan, ini kan sudah meninggal tapi tidak kunjung dimakamkan hampir 24 jam jasadnya telantar di dalam kamar kos," katanya.
Selang beberapa jam setelah petugas kepolisian datang, Dedy kembali ke rumah kos tersebut. Ia sempat kaget saat beberapa petugas korp Bhayangkara sudah di lokasi tersebut. Kepada warga, Dedy sempat meminta maaf karena sudah membuat kepanikan karena jenazah istrinya tak kunjung dikebumikan.
"Mohon maaf kalau saya merepotkan. Semua sudah selesai. Makam sudah siap dan ini barusan saya dari rumah sakit mau minta tolong ambulans untuk mengangkut jenazah istri saya," ucap Dedy saat sampai di kamar kos.
Dedy mengaku terpaksa tak segera memakamkan jenazah sang istri lantaran ia kebingungan. Sebab ia harus berupaya sendiri mengurus jenazah sang istri. Indah yang notabene warga Majalengka ini tidak memiliki sanak famili di Kota Mojokerto. Dirinya pun tak memiliki niatan untuk meninggalkan jasad Indah di kamar kos seorang diri.
"Alhamdulilah katanya di sini saya dapat bantuan ambulans gratis dari PMI dan saya bersyukur sekali, tadi soalnya saya mau minta tolong di RS katanya masih menunggu konfirmasi belum lagi kalau sedang dipakai," katanya. (okz/sdn)
No comments:
Post a Comment