SURABAYA (DutaJatim.com) - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H serta libur panjang, berbagai hal perlu untuk menjaga stok ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat sehingga bisa mengendalikan laju inflasi di Jatim.
Untuk itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa dalam pelaksanaannya sangat penting dibutuhkan proses evaluasi pengawasan dan pengendalian dari strategi Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, Komunikasi efektif (strategi 4K) untuk mengendalikan laju inflasi Jawa Timur.
"HLM dan Rakorwil TPID Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan menjelang hari raya ini menjadi penting untuk bisa memastikan ketersediaan pangan yang cukup , keterjangkauan, kelancaran distribusi serta komunikasi yang efektif. Tidak semata menekan laju inflasi. Karenanya, kami menyampaikan terimakasih BI dapat segera melakukan evaluasi capaian strategi 4K," terang Gubernur Khofifah saat membuka High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (27/4/2021) malam.
Melalui HLM dan Rakorwil TPID Jatim, Khofifah meminta TPID Provinsi dan TPID Kabupaten/Kota di Jatim mampu memetakan upaya yang harus dilakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan kebutuhan, menjaga stabilitas harga dan kualitas produk.
"Peran Bupati/Walikota, TPID Provinsi dan TPID di kabupaten kota menjadi sangat penting untuk memastikan ketersediaan pasokan dalam rangka memenuhi konsumsi komoditas strategis masyarakat," ujarnya.
Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan salah satu yang terpenting untuk dapat memetakan langkah atau upaya melaksanakan strategi (4 K ) saat ini adalah mengetahui update perkembangan sebaran Covid-19. Dirinya menyebut bahwa kondisi terkini peta penyebaran Covid-19 sangat mempengaruhi kebijakan yang akan diambil.
"Saya ingin mengawali dengan peta penyebaran covid-19 untuk kewaspadaan dan kehati-hatian, karena itu ini harus dijadikan satu kesatuan ketika kita ingin membuat perencanaan dan prediksi termasuk mitigasi," jelasnya.
Khofifah mengungkapkan bahwa inflasi Jatim sampai posisi Maret 2021 masih terkendali yaitu sebesar 1,29% (yoy), lebih rendah dibandingkan nasional, terendah kedua di Kawasan Jawa setelah DKI Jakarta.
"Apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah Jawa Timur yang telah berupaya secara optimal menjaga kestabilan harga dan ekspektasi terhadap inflasi di Jawa Timur," ucapnya.
*Gubernur Khofifah Lepas 15,5 Ton Komoditas Ayam Karkas ke Maluku Utara*
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah bersama Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Difi A. Johansyah melepas pengiriman komoditas strategis berupa ayam karkas (beku) sebanyak 15,5 ton atau 1 kontainer 20 feet ke Provinsi Maluku Utara (Malut).
Pelepasan pengiriman komoditas yang ditandai dengan pemecahan kendi di depan truk cold storage tersebut dilakukan di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Usai melepas komoditas tersebut, Khofifah mengatakan, pengiriman komoditas ayam karkas (beku) ini menindaklanjuti pemenuhan kebutuhan Provinsi Malut saat Misi Dagang di Ternate, pada Kamis (8/4) lalu. Bagi Malut sendiri, kebutuhan ayam beku cukup tinggi dan merupakan komoditas yang cukup strategis..
Sebagaimana diketahui, Provinsi Maluku Utara banyak membutuhkan produk pertanian dan peternakan dari Jatim. Seperti daging ayam beku, telur ayam, beras organik, baja, besi dan masih banyak lagi.
Untuk itu, Mantan Mensos RI ini mengharapkan strong partnership dan konektivitas antara Jatim dan Maluku Utara dapat terus terjalin dengan baik. Salah satunya, dengan pemenuhan kebutuhan ayam karkas untuk Provinsi Maluku Utara.
“Kita berharap semua akan bisa membangun kerjasama yang kuat dalam perdagangan yang saling memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak,” harapnya.
Berdasarkan data, Khofifah menjelaskan, perdagangan antar pulau antara Jatim dengan provinsi lain selama tahun 2020 mencapai Rp. 91 Triliun. Sementara ekspor ke luar negeri mengalami defisit Rp. 8,1 Triliun. Artinya bahwa pasar dalam negeri sangat potensial untuk dikembangkan.
Dengan demikian, Khofifah menegaskan bahwa menemu kenali kebutuhan daerah lain dan membangun akses pasar menjadi upaya Pemprov Jatim dalam perluasan perdagangan dengan daerah lain. Selain itu, melakukan mediasi itu juga menjadi hal yang penting agar masing-masing sektor bisa menemukan pasar yang lebih strategis lagi.
“Pemprov Jatim akan terus lakukan perluasan perdagangan dengan provinsi lain. Yang bisa ditemukenali dan dibangun akses pasarnya akan diperkuat,”ungkapnya.
Selain itu, Khofifah juga mengapresiasi Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim yang mampu mencari terobosan dalam berbagai sektor termasuk menggabungkan kegiatan HLM TPID dengan pengiriman ayam karkas. Hal ini merupakan upaya untuk bisa menjaga proses perdagangan antar daerah dengan baik.
“Terima kasih seluruh inisiasi yang sudah dilakukan BI yang secara kontinyu berusaha meningkatkan produktivitas di antara produk-produk Jatim agar bisa dibangun akses pasar lebih luas lagi di dalam dan luar negeri,” pungkas Gubernur Khofifah.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan bahwa HLM TPID se-kabupaten kota kali ini adalah untuk memadukan kerjasama antar daerah.
"Jadi memang tema TPID selama setahun terakhir ini kita mendorong adanya kerjasama antar daerah dan kali ini kita lakukan kerjasama dengan Maluku Utara dan Kaltara," Kata Difi Ahmad Johansyah.
Pada HLM dan Rakorwil TPID Jatim yang mengambil tema meneguhkan Jawa Timur sebagai lumbung pangan Nusantara melalui kerjasama antar daerah untuk mendukung kestabilan harga pada Ramadhan dan idul Fitri 2021 ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama Business to Business (B to B) transaksi komoditas strategis antara Provinsi Jatim dalam hal ini PT. Jatim Graha Utama (PT.JGU) dengan Provinsi Maluku Utara yaitu PT.Fishindo, PT Andalan Teknologi Mandiri.
Kemudian juga penandatanganan B to B antara PT JGU dengan PT Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri dan CV. Lucky Forever Kota Tarakan Kalimantan Utara. Yang disaksikan langsung oleh Gubernur Gubernur Khofifah, Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah, Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, dan secara virtual disaksikan Wagub Malut Al Yasin Ali, dan Walikota Tarakan Khairul.
Turut hadir pada acara tersebut, Kepala Kanreg IV OJK Jatim Bambang Mukti Riyadi, Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, Kadivre Bulog Jatim Khozin, Irwasda Polda Jatim Kombes Pol. Drs. Sungkono, serta beberapa kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (gas)
No comments:
Post a Comment