Gubernur Khofifah meninjau lokasi gempa di Kabupaten Malang. |
MALANG (DutaJatim.com) - Masih sempat terjadi gempa susulan di wilayah Kabupaten Malang Minggu 11 April 2021.
Hingga pukul 17.00 WIB, BNPB mencatat korban meninggal dunia sebanyak 8 orang, luka-luka 39 orang. Rinciannya, 36 luka ringan dan 3 orang luka berat.
"Untuk rincian korban meninggal dunia itu paling banyak berasal dari Kabupaten Lumajang sebanyak 5 orang dan Kabupaten Malang 3," katanya dalam keterangan pers Minggu sore.
Sementara itu, dampak kerusakan di sektor pemukiman tercatat di 16 kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur.
Total rumah rusak berjumlah 2.848 unit, rinciannya yakni rusak berat (RB) 642 unit, rusak sedang (RS) 845 dan rusak ringan (RR) 1.361 unit.
Kerusakan juga dialami fasilitas umum (fasum) dengan total kerusakan sejumlah 179 unit. Dilihat dari peta guncangan dengan skala MMI, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar mengalami intensitas guncangan pada IV MMI.
"BPBD Kabupaten Malang melaporkan selain 3 orang meninggal dunia dan 8 luka-luka, juga rumah mengalami kerusakan dengan kategori RR 878 unit, RS 392, RB 427, sedangkan kerusakan pada fasilitas pendidikan 15 unit, fasilitas kesehatan 8 unit, tempat ibadah 30 dan jembatan 6 titik," katanya.
Adapun, BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan selain 5 orang meninggal dunia, juga 15 orang lainnya mengalami luka-luka. Sedangkan rumah yang mengalami RB sebanyak 187 unit, RS 326, RR 148 unit, fasilitas pendidikan 3 unit, fasilitas ibadah 14 unit dan perkantoran 2 unit.
Kemudian, BPBD Kabupaten Blitar 11 orang luka ringan dan melaporkan kerusakan rumah RR 217 unit, RS 85 dan RB 10, sedangkan kerusakan fasum kantor 9 dan balai desa 3.
Sejumlah kerusakan lain dilaporkan oleh beberapa BPBD di Provinsi Jawa Timur, Ada 16 Kabupaten/Kota yang merasakan gempa bumi ini yaitu Kabupaten Malang, Lumajang, Pasuruan, Blitar, Trenggalek, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Kediri, Probolinggo, Ponorogo, Jember, Tulungagung, Kota Batu, Nganjuk, Pacitan dan Kabupaten Bondowoso.
Pascagempa M6,1, BNPB mendapat laporan dari BPBD mengenai gempa susulan diatas 5 magnitudo. Sebanyak 8 gempa susulan dengan magnitudo berbeda.
"BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD di wilayah terdampak," katanya seperti dikutip dari Okezone.com.
Tanggap Darurat
Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mendapatkan laporan berkaitan dengan terjadinya gempa bumi di Jawa Timur (Jatim). Minggu 11 April 2021 pagi Presiden juga menerima laporan bahwa terjadi beberapa kali gempa susulan.
“Saya sudah mendapatkan laporan dari kepala BNPB mengenai terjadinya gempa bermagnitudo 6,1 yang terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur pada hari Sabtu siang kemarin 10 April 2021. Dan saya juga tadi mendapatkan laporan juga bahwa terjadi gempa susulan pada pagi hari tadi,” katanya dalam keterangan persnya, Minggu (11/4/2021).
Dia telah memerintahkan jajaran pemerintah pusat maupun daerah untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat
“Saya telah memerintahkan kepada Kepala BNPB, kepada Kepala Basarnas, kepada Menteri Sosial, kepada Menteri Kesehatan dan juga Menteri PUPR serta Panglima TNI dan Kapolri beserta seluruh jajaran aparat terkait lainnya juga pemprov, pemerintah kota dan kabupaten untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat,” ungkapnya.
Jokowi meminta agar korban yang hilang segera dicari. Termasuk juga merawat korban-korban yang mengalami luka akibat adanya bencana gempa bumi tersebut.
“Mencari dan menemukan korban yang tertimpa reruntuhan. Dan segera melakukan perawatan pada korban yang luka-luka. Dan juga penanganan dampak dari adanya gempa bumi tersebut,” katanya. (okz/wis)
No comments:
Post a Comment