Desainer asal Indonesia di New York, Vanny Tousignant (tiga dari kiri), mendukung upaya batik Pamekasan go international di Amerika Serikat.
NEW YORK (DutaJatim.com) - Desainer asal Indonesia di New York, Amerika Serikat (AS), Vanny Tousignant, menyambut gembira kabar batik Pamekasan akan go international. Vanny yang juga owner Vanyo Fashion dan Vannie LifeStyle Magazine sangat mendukung batik produksi pembatik asal Jawa Timur dipasarkan di Amerika Serikat. Lebih-lebih bila nanti batik Pamekasan benar-benar dikenakan Putri Indonesia di ajang Miss Universe 2021.
"Saya sebagai seorang desainer yang sudah lama di Amerika tentu sangat
mendukung batik Pamekasan dipasarkan di sini (New York, Red.). Namun kalau kita
mau menerobos pasar Amerika, sebab untuk
Eropa berbeda, di sana batik lebih mudah diterima, kalau pasar Amerika
khususnya New York City, sedikit sulit.
Dalam kaitan, saya lihat desain batik Pamekasan yang dipakai Putri Indonesia
kurang wah. Kurang mewah. Warnanya juga kurang cerah. Kurang kesan glamornya untuk dikenakan
seorang Putri Indonesia, apalagi kabarnya juga akan dibawa ke ajang Miss
Universe, mewakili Indonesia," kata
founder and CEO of di International Fashion and Arts Week itu, kepada DutaJatim.com,
Rabu 31 Maret 2021.
Karya para desainer Indonesia, kata diaspora yang lahir di Ambon dan
dibesarkan di Jakarta ini, sudah bagus. Cuma bagus saja tidak cukup, melainkan harus disesuaikan dengan pasarnya.
Misalnya, pasar Amerika berbeda seleranya antara kota satu dengan kota yang
lain. Khususnya New York, yang memang
menjadi pintu memasuki fashion dunia. New York adalah kiblat fashion, selain
Milan, Paris, London, dan Tokyo.
"Kita bermain dengan desainnya, karya busana batik yang dikenakan
Putri Indonesia itu warnanya biru sehingga kurang kuat, lebih-lebih bila dipandang dari jauh. Setahu saya, batik
Madura juga kuat dalam segi pewarnaan, tapi saya kurang tahu batik Pamekasan.
Saya baru cari tahu setelah mendapat
link berita dari Global News dan saya lihat bagus. Desainnya tentu ada
kelebihan dan kekurangannya yang perlu diperbaiki bila ingin menembus pasar internasional,"
katanya sambil menunjukkan foto Putri Indonesia 2020, RR Ayu Maulida Putri, mengenakan
batik yang dimuat di laman DutaJatim.com dan global-news.co.id. Ayu Maulida Putri yang asal Jatim akan
mewakili Indonesia di ajang kontes kecantikan dunia Miss Universe 2021.
Vanny lalu merinci soal syarat produk bila ingin menjajaki pasar di
Amerika, khususnya New York. Pertama, tentu kualitas kain batik itu
sendiri, termasuk dalam hal jahitan.
Kedua, corak dan warnanya.
Ketiga, desain. Keempat, harga yang harus bersaing dengan negara lain. Baik
corak, warna, dan desain biasanya ada
kelebihan pada penggunaan budaya setempat. Semua tahu banyak daerah memiliki
batik yang khas dengan filosofi sesuai
tradisi budaya daerah masing-masing. Misalnya Madura dengan karapan sapi,
nelayan di pantai, dan lain-lain.
Namun, hal itu harus ditampilkan secara kuat. Sebab bila tidak, konsumen
pasti akan mengabaikannya mengingat
mereka hanya tahu satu hal, bahwa batik itu bagus atau tidak saat dipajang di
toko, ditampilkan dalam suatu peragaan
busana, atau ketika dikenakan sendiri.
Selain itu juga soal harga. Batik tulis jelas harganya sangat mahal.
Apalagi dibuat dalam waktu lama. Lebih-lebih edisi terbatas. Namun harus pula dilihat kondisi pasar, dengan tingkat
persaingan sangat ketat dengan batik dari negara lain. Khususnya dari Asia
Tenggara sendiri, terutama Thailand dan
Malaysia. Batik mereka cukup terkenal di Amerika. Salah satunya terkait
harga yang mungkin lebih murah ketimbang batik produksi Indonesia.
"Karena itu saya menyarankan dimodifikasi. Artinya, tidak semua busana
yang dipasarkan itu terbuat dari bahan batik. Misalnya, dalam satu busana bisa dikombinasi sebagian berbahan
batik Pamekasan dan sebagian lainnya dari kain biasa. Dengan kombinasi bahan
ini diharapkan harganya bisa lebih
murah, tapi dengan kualitas yang tetap bagus dan desain yang menarik serta
nyaman dikenakan oleh konsumen," katanya sambil menunjukkan sejumlah foto peragaan busana
batik yang dimuat di majalah fashion miliknya, "Vannie, Fashion Style
Magazine". Tampak busana batik-batik karya desainer ternama Indonesia, termasuk yang dikenakan ibu Konjen
RI di New York.
Vanny siap membantu Pemprov Jatim maupun Pemkab Pamekasan dalam memasarkan
produk UMKM, khususnya batik, untuk pasar Amerika. Untuk itu perlu ada
pembicaraan lebih lanjut secara teknis terkait produk batik itu sendiri dan
sistem kerjasamanya. "Saya juga dapat batik asal Jatim, termasuk batik
Madura, tapi dari orang lain. Kalau bisa langsung, akan lebih baik,"
katanya.
Bawa Batik Toket
Seperti diberitakan sebelumnya Putri Indonesia 2020 , RR Ayu Maulida Putri, akan berkompetisi pada ajang Miss Universe di Amerika Serikat pada akhir April 2021. Menariknya, puteri tercantik di nusantara asal Jatim tersebut berencana untuk memakai batik lokal produksi perajin batik Pamekasan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ayuma, panggilan akrab, RR Ayu Maulida
Putri, saat Launching Batik Toket Go International di Hotel Front One,
Pamekasan. Ayuma mengatakan, selama ini
batik Pamekasan sangat terkenal di kancah nasional. Awalnya, dia tidak
menyangka Jawa Timur dan Pamekasan secara khusus memiliki potensi batik yang
luar biasa, kualitasnya tidak kalah bersaing dengan batik dari daerah
lain.
“Saya sangat bangga sekali, dan hadir ke sini, karena saya sebagai arek
Jatim ya pulang kampung untuk mensukseskan Jawa Timur. Khususnya batik dari
Pamekasan, yang mana batik merupakan salah satu kekayaan dari Indonesia dan
batik Pamekasan ini sangat terkenal,” katanya.
Dikatakan, dirinya memiliki tugas serta tanggungjawab besar dalam
melestarikan kekayaan Indonesia, salah satunya batik Pamekasan agar bisa
menjadi inspirasi wanita di Indonesia.
Ayuma mengatakan, salah satu gaun yang akan digunakan pada ajang
internasional tersebut adalah Batik Toket Pamekasan serta beberapa suvenir dari
Jawa Timur yang akan dibagikan kepada puteri- puteri cantik dari 90 negara di
dunia.
“ Selain itu, saya sebagai peserta Miss Universe asal Indonesia yang nanti akan berangkat mewakili Indonesia di ajang Miss Universe bisa membawa nama harum Indonesia dan juga membawa Batik Toket Pamekasan ke internasional,” tururnya.
Launching batik di tengah pandemi Covid-19 merupakan hal yang sangat baik
dalam meningkatkan semangat pengrajin dan UKM di Pamekasan. Dia berharap
setelah pandemi Covid-19 berakhir, batik
Pamekasan langsung bersaing di pasaran, baik offline maupun online.
“Semoga nanti menjadi yang terbaik untuk Indonesia dan mohon doanya, semoga
sukses selalu juga untuk Batik Toket dan seluruh jajaran dari Pemerintah
Kabupaten Pamekasan untuk pemberdayaan UMKM,” ujarnya.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, menyampaikan terima kasih kepada Puteri
Indonesia 2020 yang sudi hadir ke bumi berjuluk Gerbang Salam, serta
memperkenalkan batik Pamekasan, bahkan juga akan membawa Batik Toket ke ajang
internasional.
“Kita dari Pemkab Pamekasan akan memberikan semacam selendang kecil atau
syal untuk dibagikan kepada seluruh peserta Miss Universe yang akan kita buat
khusus. Saya akan berusaha dan beberapa pilihan warna akan kita siapkan,"
ujar bupati muda yang berkomitmen kuat mengembangkan batik Pamekasan tersebut.
(gas, mas)
No comments:
Post a Comment