Korban terus berjatuhan. (AP Photo) |
JALUR GAZA (DutaJatim.com) - Suasana di Jalur Gaza, Palestina, semakin mencekam sejak Israel meningkatkan serangan udara sepekan belakangan ini. Hampir semua tempat tinggal warga terkena bom tentara Israel. Sebanyak 11 WNI terjebak di Gaza. Hingga Rabu malam mereka terpantau dalam kondisi sehat. Banyak kalangan mengajak agar masyarakat ikut membantu Palestina.
Kisah ini diungkapkan seorang warga negara Indonesia (WNI) di Jalur Gaza, Muhammad Husein sebagai mana diungkapkan CNNIndonesia.com, Rabu (19/5/2021). Husein bercerita tak ada tempat yang aman dari serangan Israel di sana.
"Masih mencekam. Masih genting. Masih serangan di mana-mana," kata Husein saat dihubungi Rabu (19/5/2021).
Akibat serangan udara Israel ini, setidaknya 217 orang di Jalur Gaza tewas, 64 di antaranya anak-anak. Hamas juga terus menyerang balik dengan melontarkan roket ke arah Israel, menewaskan 12 orang, termasuk satu anak-anak. Komunitas internasional pun mendesak kedua belah pihak melakukan gencatan senjata agar tak lebih banyak korban berjatuhan.
Menurut Husein, serangan udara Israel tak bisa diprediksi berapa menit sekali. Kadang, kata Husein, serangan bisa berlangsung 10-20 detik dan melibatkan banyak jet tempur. "(Rata-rata sehari) ratusan kali bombardir serangan, bahkan sampai 200 pun (pernah)," katanya.
Kemasifan serangan Israel ini membuat warga di Jalur Gaza tak berani keluar di malam hari. Selain karena ada jam malam, jika keluar barang dua, tiga, atau empat langkah, nyawa mereka pun terancam.
"Jam malam ya kita enggak bisa keluar karena intensitas serangan di malam hari itu jauh lebih besar daripada serangan-serangan di siang hari," kata Husein.
Pasar hingga pertokoan juga tutup. Hanya ada warung-warung kecil untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu, transportasi publik juga tak beroperasi. Menurut Husein, kendaraan yang bisa digunakan dan aman adalah ambulans.
Sebagai aktivis kemanusiaan sekaligus jurnalis, Husein sudah dua kali melakukan reportase dari Jalur Gaza sejak konflik memanas pekan lalu. Pertama, ia menumpang kendaraan Kementerian Kesehatan Palestina.
Kedua, menggunakan mobil pribadi.
Husein menyadari bahwa menggunakan kendaraan pribadi tidak aman. Ia lantas menempelkan banyak atribut pers agar tak jadi target serangan Israel.
"Enggak (aman). Cuma saya pakai ini ajah; atribut pers, saya tulis, tulisan TV di atas mobilnya. Karena ada beberapa mobil perang yang saling baku tembak, ditarget," tuturnya.
Sebelum Gaza kembali berkecamuk, Husein sendiri sudah kerap melaporkan kejadian di kawasan tersebut dalam beberapa waktu belakangan. Ia pertama kali datang ke Palestina sebagai relawan untuk Mer-C, yayasan yang membantu pembangunan rumah sakit Indonesia di sana. Sempat menempuh pendidikan di Universitas Islam Gaza, kini Husen aktif bergerak di bidang kemanusiaan dan jurnalisme di Palestina.
Menurut Husein, saat ini Israel juga menargetkan tempat-tempat ibadah sehingga warga Palestina diimbau untuk beribadah di rumah. Selain itu, pemerintah juga menginstruksikan agar tak sembarang mengangkat telepon. Kendati demikian, hingga kini kondisi 11 WNI yang Husein ketahui berada di Palestina masih dalam kondisi sehat. Mereka tak bisa dievakuasi ke tempat lebih aman, lantaran menurut laki laki yang tinggal di Palestina sejak 2010 itu, tak ada lokasi aman di Jalur Gaza.
"Tempat aman di mana? Semuanya berisiko kena bom," katanya.
Semakin Brutal
Sementara itu, belum ada tanda tanda Israel menghentikan serangan. Seorang sumber militer Israel kepada AFP, Rabu (19/5/2021) mengatakan masih mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melakukan gencatan senjata dengan kelompok-kelompok di Jalur Gaza, Palestina.
"Kami masih memantau kapan waktu yang tepat untuk gencatan senjata," ujar seorang sumber militer Israel kepada AFP, Rabu (19/5).
Sumber itu mengatakan bahwa salah satu pertimbangan mereka saat ini adalah kapasitas tempur Hamas sudah menurun sesuai yang mereka inginkan atau belum.
"Pertanyaannya adalah apakah Hamas sudah memahami pesan bahwa serangan roket mereka ke Israel tak boleh lagi ada," ucap sumber itu.
Israel mulai membombardir Jalur Gaza pada 10 Mei lalu, tak lama setelah Hamas menghujani wilayah mereka dengan roket. Hamas meluncurkan roket-roket tersebut sebagai tanggapan atas bentrokan antara kepolisian Israel dan warga di kompleks Masjid Al Aqsa beberapa waktu sebelumnya.
Kini, Israel menyatakan bahwa mereka bukan hanya ingin balas dendam, tapi juga berupaya untuk mengurangi kapasitas kekuatan Hamas. Karena itu banyak yang menilai Israel semakin brutal.
"Kami mengambil kesempatan ini untuk mengurangi kapasitas Hamas," ucap sumber tersebut.
Hingga saat ini, Israel menyatakan akan terus menyerang Jalur Gaza sampai Hamas dan sejumlah kelompok lainnya hancur.
Peran Indonesia
Indonesia sendiri saat ini telah bergerak untuk mencari resolusi konflik. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengikuti rapat di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, untuk membahas konflik Israel dan Palestina pada Kamis (20/5) waktu setempat.
Retno mengumumkan bahwa saat ini ia sudah tiba di New York. Selain mengikuti debat Majelis Umum PBB mengenai Israel dan Palestina, ia juga akan menghadiri sejumlah rapat.
"Saya akan menghadiri Debat Majelis Umum mengenai Palestina dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Presiden Majelis Umum, Presiden DK PBB, dan beberapa menteri luar negeri," tulis Retno di Twitter.
Berdasarkan informasi dari Perwakilan Tinggi RI di New York, Retno akan mengikuti rapat Majelis Umum PBB yang akan digelar pada Kamis (20/5/2021) pukul 10.00 waktu setempat.
Presiden Majelis Umum PBB, Volkan Bozkir, mengatakan bahwa rapat ini digelar setelah Nigeria dan Aljazair sebagai perwakilan (OKI) dan Liga Arab di PBB meminta anggota menggelar rapat karena situasi Israel-Palestina kian genting.
Sementara itu, DK PBB juga sudah menggelar beberapa rapat untuk membahas situasi di Israel dan Palestina.Namun dalam pertemuan-pertemuan itu, DK PBB tak dapat mengadopsi deklarasi sederhana mengenai konflik Israel dan Palestina.Sebagai sekutu Israel, Amerika Serikat menolak tiga usulan pernyataan seruan penghentian pertempuran yang disusun oleh China, Norwegia, dan Tunisia.
Batalkan Penerbangan
Sementara itu beberapa maskapai dunia membatalkan penerbangan mereka ke Israel. Ini merupakan buntut berlarutnya konflik antara Israel dan Palestina. Maskapai-maskapai dunia, seperti Delta Airlines, American Airlines, United Airlines, hingga Lufthansa dan British Airways, resmi membatalkan semua penerbangan mereka ke Israel menyusul meningkatnya serangan udara Israel dan luncuran roket dari Palestina.
Dilansir detikTravel dari AP, Rabu (19/5/2021), maskapai Delta membatalkan setidaknya enam penerbangan mereka dari Bandara Internasional John F Kennedy ke Tel Aviv, Israel. Sedangkan American Airlines membatalkan semua penerbangan mereka dari Bandara JFK ke Tel Aviv sejak Sabtu (15/5) pekan lalu. Demikian juga dengan maskapai United Airlines.
Maskapai British Airways malah sudah sejak Jumat (14/5) membatalkan penerbangan mereka ke Israel.
"Seperti maskapai yang lain, kami telah membatalkan penerbangan dari dan ke Tel Aviv. Keselamatan dan keamanan kolega serta konsumen kami adalah prioritas yang utama. Kami akan terus memonitor situasi ini dengan teliti," demikian pernyataan dari British Airways.
Sementara itu, maskapai asal Jerman Lufthansa telah membatalkan penerbangan mereka ke Israel, tapi mereka telah bersiap membuka kembali rute penerbangan itu jika situasi sudah membaik.
Maskapai United, Delta, dan American Airlines telah menerbitkan peringatan bagi calon penumpang yang hendak bepergian dari dan menuju ke Tel Aviv, Israel. Para calon penumpang ini diperkenankan untuk menjadwal ulang tanggal keberangkatan mereka sebagai imbas dari memanasnya situasi antara Israel dan Palestina. (cnn,afp,rtr)
No comments:
Post a Comment