 |
Dwi Hary Soeryadi saat launching buku berjudul Pro Kontra PLTN. (Foto: Istimewa)
SIDOARJO (DutaJatim.com) – Nama Mujiaman yang digadang-gadang akan menduduki posisi Direktur Utama (Dirut) PDAM Delta Tirta ternyata harus kandas di putaran terakhir. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Dwi Hary Soeryadi.
Dwi Hary Soeryadi sebelumnya pernah menjadi anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Periode 2014-2019. Dan juga pernah menulis buku Pro Kontra Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Terkait hal itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menilaiDwi Hary Soeryadi merupakan salah satu ahli kelas Nasional. Dari serangkaian tes hingga wawancara nilainya bagus.
“Dia yang terbaik dari kandidat lainnya. Kalau diranking, satu-dua sama Pak Mujiaman,” kata Gus Muhdlor saat ditemui di Pendopo Delta Wibawa usai kegiatan rapid tes antigen gratis untuk santri Ponpes Lirboyo Kediri, Sabtu (22/5/2021).
Gus Muhdlor menegaskan bahwa terpilihnya Dwi Hary Soeryadi berdasarkan kompetensi yang dimilikinya, sebab ia membutuhkan seorang Dirut yang mampu menarik Investasi untuk membangun Pipanisasi untuk menyerap Mata Air Umbulan.
Pipanisasi untuk Umbulan membutuhkan sambungan rumah (SR) minimal 72 Ribu. Sekarang SR yang dimiliki PDAM Delta Tirta Sidoarjo baru 151 Ribu-an.
“Kalau semuanya dari uang pemda, jelas kita tidak mampu. Makanya harus tarik investor. Pak Dwi ini punya kemampuan itu (menarik investor untuk PDAM Sidoarjo),” tambahnya.
Ditanya target kerja Dwi Hary Soeryadi dalam menyelesaikan pipanisasi, Putra KH Agoes Ali Mashuri itu belum berani menyampaikan ke publik. Menurutnya sudah ada kesepakatan hitam di atas putih.
“Saya pastikan, dia yang terbaik dari yang lain. Direksi yang terpilih ini memiliki keunikan masing-masing. Ada yang kuat diluar, ada yang ahli di keuangan. Saya optimis mereka akan mampu menyelesaikan tugasnya sesuai target,” katanya.
Perlu diketahui, empat direksi PDAM Delta Tirta Sidoarjo yang terpilih ialah Direktur Utama, Dwi Hary Soeryadi, Direktur Administrasi dan Keuangan Eka Shinta Octavia, Direktur Pelayanan, Fatihul Faizun dan Direktur Operasional, Slamet Setiawan. (ful/win)
No comments:
Post a Comment