SURABAYA (DutaJatim.com) - Sasana Citraland, Kamis (27/5/2021) pagi, menggelar acara Halal Bihalal di sisi barat Lapangan Square Park Taman Puspa Raya Citraland, Surabaya Barat. Acara yang dihadiri sekitar 80 anggota tersebut dimulai dengan latihan bersama (Latber) pada pukul 05.30 dengan protokol kesehatan (prokes). Setelah itu dilanjutkan dengan acara seremonial.
Hendra Kurniawan, Ketua Sasana Citraland dalam mengawali sambutannya meminta kepada seluruh hadirin untuk mengheningkan cipta untuk mengenang guru kita semua, yaitu Lao Shi. Sebagai murid-muridnya sudah sepantasnyalah kita selalu menghormati beliau.
“Mari kita mengheningkan cipta untuk mengenang jasa-jasa Lao Shi yang begitu besar, terutama dalam hal kesehatan,” kata Hendra, yang langsung diikuti para hadirin yang secara serentak mengheningkan cipta.
Selanjutnya Hendra mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ketua Umum MPET2 Brigjen Pol (Purn) Drs. Edy Prawoto, SH. MHum.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para hadirin yang telah menghadiri acara Halal Bihalal ini. Saya atas nama pengurus mengucapkan selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir batin. Barangkali ada kesalahan, mohon dimaafkan,” katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Edy Prawoto. “Kami atas nama pengurus MPET2 (organisasi yang menaungi Ling Tien Kung) mengucapkan mohon maaf lahir batin. Kita sama-sama mengetahuinya, di masa pandemic ini kita memang harus melaksanakan prokes dengan ketat. Saya melihat acara ini sudah melaksanakan prokes dengan ketat selama acara ini digelar. Terima kasih semuanya,” kata Edy.
Lebih lanjut Edy mengatakan, peran kita sebagai keluarga besar Ling Tien Kung harus secara terus menerus untuk menyebarkan ilmu Ling Tien Kung. Ini yang diharapkan oleh mendiang Lao Shi, karena masih banyak orang sakit yang tak bisa berobat ke dokter. Dan Ling Tien Kung lah menjadi jalan keluarnya.
Bertolak pada kenyataan ini, katanya, anggota Ling Tien Kung harus mengerti apa itu Ling Tien Kung. Ling Tien Kung bukanlah senam, tetapi terapi untuk membangkitkan energi. Terkait dengan penyebaran ilmu Ling Tien Kung, Edy memberikan apresiasi kepada Ketua Sasana Citraland Hendra Kurniawan yang telah berhasil memimpin Citraland.
“Sasana ini telah melahirkan sejumlah sasana seperti di Kediri, Banyuwangi hingga PLN, sehingga dapat dikatakan sebagai sasana panutan,” katanya.
Edy mengatakan, Sasana Citraland merupakan sasana tua yang lahir 14 tahun lalu (dikukuhkan pada 17 Februari 2007). Istimewanya, sasana ini langsung diresmikan Lao Shi dan Semu waktu itu, dan hingga kini tidak hanya eksis, tetapi terus berkembang.
“Citraland memang hebat. Ada sejumlah sasana, sebulan setelah diresmikan sudah tutup. Mengapa ini terjadi? Karena pengurusnya tidak paham apa itu Ling Tien Kung. Mengurus Ling Tien Kung itu tidak mudah, karena di sini tidak ada uangnya.
Edy juga menyinggung soal seragam. Seragam Ling Tien Kung tidak boleh diubah-diubah. Harus seperti yang diciptakan Lao Shi. Lao Shi sudah mengatakan berkali-kali di berbagai kesempatan bahwasannya Ling Tien Kung jangan ditambah dan jangan dikurangi. (Erfandi Putra)
No comments:
Post a Comment