Sebelumnya sebanyak 153 Warga Negara Asing (WNA) juga datang di Bandara Soekarno Hatta. |
JAKARTA (DutaJatim.com) - Pembukaan rute penerbangan (carter) Jakarta - Wuhan China dikritik banyak kalangan di tengah larangan mudik Lebaran Idul Fitri 2021. Kritik itu mengatakan, warga sendiri dilarang pulang kampung untuk berlebaran, tapi rombongan warga China boleh masuk Indonesia. Para TKI dari luar negeri memang boleh pulang tapi mereka harus menjalani karantina dulu.
Mereka juga menyoroti masuknya 85 WN China dan 3 WNI dengan pesawat China Southern Airlines (charter flight) dengan nomor penerbangan CZ8353 dari Shenzhen di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta. Video kedatangan orang China itu pun viral di media sosial.
Kabag Humas dan Umum Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kemenkumham, Arya Pradhana Anggakara, membenarkan ada 85 warga negara China datang ke Indonesia pada Selasa, 4 Mei 2021, pukul 14.55 WIB melalui Bandara Soetta. Mereka datang dengan menggunakan pesawat China Southern Airlines (Charter Flight). Kendati begitu, Arya tidak menjelaskan rinci ihwal tujuan kedatangan puluhan warga negara China itu.
"Ya, memang benar, Selasa, 4 Mei 2021, jam 14.55 WIB, mendarat 85 WN China dan 3 WNI dengan pesawat China Southern Airlines (charter flight) nomor penerbangan CZ8353 dari Shenzhen di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta," kata Arya kepada awak media, Kamis, 6 Mei 2021.
Arya menjelaskan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan status keimigrasian puluhan warga negara China itu. Para warga negara China itu juga telah dilakukan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan aturan atau protokol yang berlaku. Tapi tidak dijelaskan apa ada proses karantina seperti dilakukan orang yang datang dari luar negeri.
"Sebelum dilakukan pemeriksaan keimigrasian, para penumpang telah melalui pemeriksaan kesehatan sesuai protokol kedatangan orang dari luar negeri oleh pihak KKP Kemenkes. Secara keimigrasian diketahui bahwa visa dan dokumen keimigrasian mereka sudah sesuai dengan Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020," katanya.
Sebelumnya beredar viral video yang menampilkan puluhan warga negara China tiba di Bandara Soetta. Dalam video tersebut, rombongan warga negara China langsung dijemput menggunakan bus.
Kedatangan warga negara China itu menjadi polemik karena berbanding terbalik dengan kebijakan pemerintah dalam beberapa hari belakangan, yang melarang warganya mudik dalam rangka menekan penyebaran COVID-19. Padahal China menjadi sumber pertama virus Corona. Ini dinilai sungguh ironis.
Kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat untuk mudik Lebaran Idul Fitri 2021 memunculkan pro dan kontra. Suara kontra mengkritik kebijakan pemerintah justru inkonsistensi. Hal ini juga jadi pembahasan dalam program diskusi Catatan Demokrasi tvOne dengan tema 'Waspada lonjakan, prokes dilanggar, virus menyebar'. Dalam salah satu sesi terjadi adu argumen antara Anggota DPR fraksi Gerindra Fadli Zon dengan Juru Bicara Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga.
Awal perdebatan saat Arya menyampaikan ada tarik ulur dalam kebijakan pemerintah melarang mudik meski ada dampak ekonomi. Ia menekankan tarik ulur ini bukan berarti pemerintah tidak konsisten dalam upaya mencegah penyebaran virus COVID-19.
Fadli pun menanggapi pernyataan Arya bahwa pemerintah memang tidak konsisten. Ia menyampaikan demikian karena saat mudik dilarang tapi masyarakat dipertontonkan kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal Wuhan, China.
"Bagaimana di satu sisi, orang dilarang mudik tapi ini ada dari Wuhan bisa carter (pesawat). Dan, katanya bisa setiap Minggu ya oleh sebuah perusahaan penerbangan gitu. Menurut saya ini sangat berbahaya," kata Fadli seperti dikutip VIVA pada Rabu, 5 Mei 2021.
Dia mengatakan selain China, seharusnya warga India yang datang ke Tanah Air sudah bisa diblok. Namun, masih ada kecolongan. Ia bilang jika pemerintah mau konsisten sebaiknya melarang semua tanpa pilih-pilih.
Sebelumnya Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto angkat suara soal ratusan warga negara Cina berbaju Hazmat yang tiba beberapa waktu lalu. Romi mengatakan penggunaan pakaian hazmat itu adalah standar penumpang pesawat dari China.
Kedatangan ratusan WN China di bandara dengan mengenakan hazmat itu sempat viral di media sosial. "Memakai baju hazmat ini adalah perlindungan diri mereka dan sesuai dengan standar dan aturan dari negara mereka," ujar Romi, Selasa 26 Januari 2021.
Sebanyak 153 Warga Negara Asing (WNA) yang terdiri dari 152 WN China dan satu warga Somalia tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu 23 Januari 2021, pukul 16.25. Yang menarik perhatian adalah baju Hazmat yang dikenakan para penumpang pesawat China Southem Airlines — CZ387 itu ketika tiba di bandara. "Sebenarnya tak ada yang aneh soal ini karena ini biasa di negara luar, tapi jadi ramai ketika sampai di sini," kata Romi. (vvn/nas)
No comments:
Post a Comment