Oleh: Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag
(Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya/Penulis Buku 60 Menit Terapi Shalat Bahagia)
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُلِلَّهِ/ اَشْهَدُاَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ / وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهْ/ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهْ / اَمَّابَعْدُ/ قَالَ اللهُ تَعَالَى يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Kaum muslimin Yth.
Hari ini, kita bersyukur kepada Allah, bisa menyelesaikan puasa Ramadan selama sebulan. Tidak hanya berpuasa, kita juga berlomba sedekah semampunya, dan memperbanyak shalat dan zikir dalam bulan yang mulia itu. Lalu, Ramadan kita akhiri dengan saling mendoakan dan memaafkan. Betapa indahnya susana hari ini.
Semoga keluarga kita yang telah kembali kepada Allah ikut merasakan kegembiraan selama Ramadan, bahkan selamanya, berkat doa-doa kita, khususnya selama bulan suci itu. Dengan berkah Ramadan dan lailatul qadar, kita doakan juga, semoga anggota Polri dan TNI, dokter, perawat, sukarelawan, dan semua pegiat kemanusiaan, serta pejuang negara yang gugur dalam melaksanakan tugas mendapat kegembiraan berupa rahmat dan ampunan Allah dalam kuburnya. Amin.
Kaum muslimin Yth.
Bisakah kebahagiaan idul fitri ini berlanjut sampai Ramadan yang akan datang? Bisa, asalkan akhlak mulia selama Ramadan ini kita lanjutkan pada bulan-bulan berikutnya. Orang bijak atau ahlul hikmah mengatakan, ada empat kiat sederhana untuk meraih kebahagiaan. Pertama, perbanyak doauntuk orang lain. Jangan hanya fokus berdoa untuk diri dan keluarganya, padahal banyak orang di kanan kiri kita yang sedang dalam kesulitan dan kesedihan. Sekali lagi, perbanyak sedekah doa untuk orang lain, dan jangan memberitahukan doa itu kepada yang bersangkutan. Apa imbalan Allah untuk kita? Semua malaikat mendoakan kemudahan hidup kita karena ketulusan doa kita.
Kedua, segeralah sambut panggilan azan dengan berwudu dan shalat. Jangan teruskan bermain HP atau ngobrol, atau tertawa terbahak-bahak ketika azan berkumandang. Jangan tunda shalat, kecuali ada kepentingan yang benar-benar tak bisa ditinggalkan. Jangan bikin lelucon, yaitu ingin doanya cepat dijawab Allah, tapi ia tidak cepat menjawab panggilan-Nya.
Ketiga, perbanyak shalawat. Jangan pelit bershalawat, atau hanya menggenjot shalawat ketika menghadapi masalah. Shalawat juga berfungsi sebagai sayap yang menerbangkan doa-doa kita ke langit. Jangan lupa, inilah yang terpenting, yaitu setiap membaca shalawat, sertailah permohonan dalam hati, “Wahai Allah, harumkan akhlak kami seperti harumnya akhlak Nabi-Mu, dan kumpulkan kami bersamanya dalam surga-Mu.” Sebuah keluarga dijamin bahagia, jika setiap anggotanya selalu introspeksi atas kekurangan dirinya, lalu bertekad memperbaiki akhlaknya setiap kali membaca shalawat.
Keempat, jangan egois. Artinya, sering-seringlah menoleh ke kanan dan kiri untuk mencaritahu siapa yang sedang membutuhkan pertolongan. Itulah kelanjutan ibadah shalat yang selalu kita akhiri dengan salam ke kanan dan kiri. Jika ingin dibahagiakan Allah, bertanyalah terlebih dahulu, sudah seberapa banyak orang yang kita bahagiakan. Semakin banyak beban hidup orang yang kita ringankan, semakin banyak beban hidup kita yang diringankan Allah. Hanya harta yang sampai ke tangan orang yang dapat mengantarkan kita ke surga Allah.
Kaum muslimin Yth.
Agar kita bisa menolong orang secara materi, kita harus kerja, kerja dan kerja untuk mencari rizki sebanyak-banyaknya. Menolong orang tidaklah cukup hanya dengan tenaga dan doa. Akan lebih mantap, jika disertai bantuan finansial. Jadilah manusia pemberi, bukan yang diberi. Jadilah tangan di atas, bukan tangan yang di bawah. Jangan sekali-kali bergantung kepada belas kasih orang. Mandirilah, dan itulah kunci kemuliaan dan kejayaan kita. Ali bin Abi Thalib r,a mengatakan, “Aku sudah kenyang dengan berbagai derita hidup, dan yang paling mengerikan adalah ketika aku mengharap belas kasih orang.”
Kaum muslimin Yth.
Keempat kiat sederhana meraih kebahagiaan itu saya singkat DAST, yaitu Doa, Azan, Shalawat, dan Tolong-menolong. Semoga khutbah ini bermanfaat.
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
(Duduklah 7 detik. Lalu berdiri lagi melanjutkan khutbah kedua):
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُلِلَّهِ/ اَشْهَدُاَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ / وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهْ/ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهْ / اَمَّابَعْدُ/ قَالَ اللهُ تَعَالَى يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Catatan: (1) Khutbah idul fitri dilakukan setelah shalat, (2) khutbah bisa satu kali (tanpa duduk dan tanpa khutbah kedua), atau dua kali dengan selingan duduk.
Sumber: https://www.terapishalatbahagia.net/khutbah-idul-fitri-1442-2021-empat-kiat-sederhana-meraih-kebahagiaan/
No comments:
Post a Comment