PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Dinas Penanaman Modal Pelayanan Tarpadu Satu Pintu Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DPMPTSP- Nakertrans) Pamekasan tahun ini akan menggelar pelatihan pembuatan rokok linting bagi para calon pekerja buruh pabrik rokok di kabupaten Pamekasan.
Kegiatan ini terkait dengan kebutuhan tenaga linting rokok oleh sejumlah perusahaan rokok di Pamekasan.
Sejumlah pabrik rokok local Pamekasan mengaku kesulitan menemukan tenaga linting rokok. Selama ini tenaga linting rokok banyak berasal dari luar Pamekasan bahkan ada yang dari Jawa.
Plt Kepala DPMPTSP Nakertrans Pamekasan Supriyanto mengatakan pada saat melakukan sosialisasi program Wira Usaha Baru (WUB) tahun kemarin di Kecamatan Kadur dan Larangan, ada pemilik pabrik rokok menyampaikan bahwa pekerjanya masih banyak yang dari luar Pamekasan, ada yang dari Sumenep dan ada yang dari Jawa.
“Mereka meminta kepada kami agar mengadakan pelatihan bagi calon pekerja buruh parbik rokok linting itu. Kebutuhannya cukup banyak, sekitar 250 orang dan itu nanti akan langsung diserap bilamana mereka benar-benar dilatih dan mempunyai keterampilan,” kata Supriyanto, Senin (31/5/2021).
Karena itu, lanjut Supriyanto, pada tahun 2021 ini melalui dana DBHCHT pihaknya mengadakan kegiatan pelatihan yang memang peruntukan kegiatan pelatihan itu untuk buruh tani tembakau atau untuk pekerja buruh pabrik rokok.
Menurut rencana pada tahun 2021 ini akan mengadakan pelatihan sekitar sebelas paket yang bersumber dari dana DBHCHT.
“Masingmasing paket sekitar 20 orang nanti insya Allah di bulan Juni ini kita akan mulai kegiatan pelatihan ini sampai akhir tahun. Saya berharap bahwa dengan kegiatan ini nanti masyarakat yang mungkin selama ini bingung mencari pekerjaan, ini adalah salah satu solusi untuk mendapatkan pekerjaan dengan menjadi buruh pabrik rokok linting di Pamekasan,” katanya.
Dia menegaskan Pamekasan adalah daerah sentra penghasil tembakau yang kualitasnya cukup bagus, sehingga layak jika banyak perusahaan rokok yang berdiri di kabupatean ini, dengan harapan nanti bisa menyerap tenaga kerja masyarakat sehingga pengangguran akan bisa dikurangi.
“Pelatihan perpaketnya selama 10 hari, karena lokasi pabrik rokok itu ada dikecamatan Larangan dan Kadur, maka kita berharap masyarakat yang tidak terlalu jauh dari dua kecamatan itu bisa mengikuti kegiatan pelatihan ini dan nanti bisa menjadi pekerja pabrik rokok yang ada di kabupaten Pamekasan,” katanya.
Pelatihan 10 hari itu, kata Priyanto, memang cukup lama karena membuat rokok linting itu tidak mudah. Selain melatih melinting peserta pelatihan juga diajari bagaimana proses mencampur tembakau yang baik. Karena tidak hanya tembakau Madura tetapi dicampur dengan tembakau lain, sehingga menghasilkan aroma rokok yang baik.
"Kemudian nanti setelah meracik lalu proses pembuatan rokoknya, kemudian lintingnya pakai alat manual, lalu diajari bagaimana cara merapikan cara pengepakan yang baik. Jadi diajari mulai awal sampai benar benar menjadi kemasan yang layak jual, sehingga butuh waktu yang agak lama,” terangnya.
Untuk suksesnya kegiatan ini, lanjut Priyanto, pihaknya bekerja sama dengan pabrik rokok yang ada Pamekasan. Misalnya untuk kepentingan sewa alat alat pelatihan, juga untuk kebutuhan mencari pemateri atau pelatih dalam pelatihan tersebut. Diperkirakan bulan Juni ini kegiatan pelatihan ini akan digelar.
“Ketimbang kita beli alat, toh mereka nanti akan ditampung oleh pabrik rokok, jadi kita kerjasama dengan pabrik rokok, konsumsinya kita sediakan, tenaga pelatihnya kita carikan dari mereka lalu kita tinggal bayar honornya,” pungkasnya. (mas)
No comments:
Post a Comment