NEW DELHI (DutaJatim.com) - Kabar duka datang dari Kedutaan Besar RI untuk India. Di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19 yang mengganas di negeri Bollywood itu, Wakil Duta Besar RI untuk India, Ferdy Nico Yohannes Piay, meninggal dunia karena terpapar virus tersebut. Kementerian Luar Negeri RI membenarkan kabar duka tersebut.
"Kemlu kembali berduka. Salah satu putra terbaik Kemlu, Bapak Ferdy Nico Yohannes Piay, Kuasa Usaha Add Interim (KUAI)/DCM KBRI New Delhi, telah berpulang karena Covid-19," kata Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, lewat pesan singkatnya, Rabu (26/5/2021).
Jabatan KUAI/DCM KBRI New Delhi adalah jabatan saat tidak ada duta besar di suatu negara. Jabatan Ferdy Nico sendiri saat ini adalah Wakil Duta Besar. Kabar duka ini juga disampaikan akun Twitter resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi, @KBRI_New Delhi.
"@KBRI_NewDelhi berduka cita atas berpulangnya Bapak Ferdy Nico Yohannes Piay, Wakil Duta Besar KBRI New Delhi. Kepemimpinan, ketauladanan & kebaikan hati yang telah Bapak curahkan selama bertugas di India akan menjadi kenangan terbaik yang tak akan terlupakan.#RIP," cuit KBRI New Delhi.
Sosok Ferdy dikenal baik. Teuku Faizasyah mengatakan, Ferdy lahir di Jakarta, 48 tahun lalu atau 29 Oktober 1973. Dia mengenyam pendidikan di Universitas Kristen Indonesia (UKI). Dia tutup usia pada Selasa (25/5/2021) malam waktu India. "Meninggal kemarin malam," kata Faizasyah.
Ferdy meninggalkan istri dan dua orang anak. Dia merupakan alumni tahun 1995 Universitas Kristen Indonesia jurusan S1 Manajemen, sementara pendidikan kedinasan antara lain tahun 2014 Sesparlu LI Kemlu, 2006 Sesdilu XXXVI Deplu, dan 1998 Caraka Muda II- Deplu. Sementara Penghargaan yang diterima tahun 2008 berupa Satyalancana Karya Satya 10 Tahun.
Riwayat penugasan dan jabatan di Luar Negeri/Perwakilan tahun 2020 Wakepri Kedubes RI New Delhi, 2016-2017 Fungsi Politik KBRI Canberra, Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Den Haag, 2008-2012 Staf Kedubes KBRI Den Haag, 2001-2005 Staf Bidang Ekonomi KJRI Melbourne.
Jangan Dianggap Remeh
Bukan hanya kru KBRI di India, para mahasiswa Indonesia di negeri itu juga terkejut mendengar Wakil Dubes meninggal dunia karena Covid-19. Salah satunya mahasiswa S3 jurusan Hubungan Internasional di Jawaharlal Nehru University (JNU) Kota New Delhi, Mohd. Agoes Aufiya.
"Betul (meninggal dunia), tapi kami belum berjumpa langsung dengan Beliau sebelumnya. Yang jelas Beliau kena Covid-19 di India saat gelombang kedua ini," kata Agoes kepada DutaJatim.com dan Global News Rabu 26 Mei 2021.
Agoes menilai Ferdy Nico baru menjabat sebagai wakil Dubes di India. Para mahasiswa terkejut dengan musibah ini sebab Ferdy Nico baru menjabat di India awal 2021 saat India sudah mengalami pandemi Covid-19 sehingga di KBRI pun tidak banyak kegiatan. "Beliau terbilang baru, datang di awal 2021 dan saat itu selama pandemi tidak ada kegiatan di KBRI. Sehingga kami belum berjumpa langsung. Teman-teman mahasiswa cukup terkejut dan pastinya ikut berbelasungkawa atas kejadian ini," kata mahasiswa asal Martapura Kalimantan Selatan tersebut.
Meski sedikit melandai, tapi badai Covid-19 di India masih mengganas. Hal semacam ini juga bisa terjadi di Indonesia bila tidak hati-hati. Karena itu Agoes yang juga pernah menjadi tenaga magang di Kedubes RI di New Delhi meminta agar jangan meremehkan Covid-19.
"Tidak bisa kita meremehkan Covid-19 baik bagi masyarakat serta pemerintah Indonesia. Belajar dari tragedi gelombang kedua di India. Bahkan India sudah bersiap menghadapi gelombang ketiga pandemi. Karena itu sebaiknya kita menjaga protokol kesehatan sebagai bagian gaya hidup kita serta pemerintah mempersiapkan segalanya untuk menghadapi Covid-19 yang belum usai ini," kata mahasiswa yang memboyong istri dan dua putrinya untuk kos di depan kampus JNU New Delhi ini.
Saat ini, kata mahasiswa yang juga youtuber ini, Pemerintah India sudah bersiap menghadapi gelombang ketiga wabah Corona tersebut. Hal itu juga belajar dari tragedi gelombang pertama dan kedua di mana pemerintah kelabakan menghadapi tingginya kasus Covid-19 yang melonjak signifikan. "Sekarang sudah disiapkan bed rumah sakit, obat-obatan, vaksinasi yang diproduksi sendiri, dan lain-lain," katanya.
Korban meninggal akibat direnggut Covid-19 di India mencapai 400.000-an orang. Namun Pemerintah India mengumumkan, korban meninggal karena wabah Covid-19 sudah melebihi 300.000 orang. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, total kematian akibat virus Corona sudah berada di angka 303.720 orang.
Otoritas "Negeri Bollywood" itu menyatakan, sebanyak 50.000 kematian baru terdeteksi dalam dua pekan terakhir. Seperti dilansir AFP Senin (24/5/2021), total kasus Covid-19 di India juga meningkat, mencapai 26,7 juta orang. Negara di kawasan Asia Selatan tersebut terus mencatatkan rekor infeksi maupun kematian harian dalam beberapa pekan terakhir. Dalam 24 jam terakhir, Kementerian Kesehatan menerangkan terdapat 4.454 orang meninggal karena virus Corona.
Kengerian akibat Covid-19 diperlihatkan oleh hasil rekaman drone yang sangat mengejutkan. Tampak bagaimana tepi Sungai Gangga di India menjadi kuburan massal bagi korban meninggal akibat Covid-19. Beberapa hari terakhir, hamparan jenazah yang sebagian besar diyakini meninggal akibat Covid-19, ditemukan mengapung atau dikubur di tepian berpasir Sungai Gangga seperti dilaporkan Reuters.
Daftar WNI Meninggal
Sementara Kemlu RI mencatat hingga Rabu 26 Mei 2021 jumlah WNI yang positif Covid-19 di India sebanyak 133 kasus dengan 121 orang sembuh, 9 orang stabil dalam perawatan, serta 3 meninggal dunia.
Warga negara Indonesia (WNI) yang positif Covid-19 di luar negeri memang terus bertambah berdasarkan data Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Senin lalu Kemenlu mencatat terjadi penambahan lima kasus baru WNI yang terpapar virus corona tersebut. "Tambahan WNI terkonfirmasi Covid-19 di India dan Taiwan," tulis Kemenlu dikutip dari akun Twitter resminya.
Rinciannya, empat di Taiwan dan satu di India. Dengan penambahan kasus baru di dua negara itu, kini ada 4.642 WNI yang positif Covid-19. Kemenlu juga melaporkan ada 17 WNI yang sembuh dari virus corona yakni 16 di Taiwan dan satu di Bahrain. Dari data tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh kini sebanyak 3.785 orang atau 81,5 persen dari total kasus.
Sementara, total pasien meninggal sebanyak 197 orang dan 660 orang masih dalam perawatan. Berikut data sebaran 4.642 WNI yang terkonfirmasi Covid-19 di luar negeri hingga 24 Mei 2021 sebelum kasus India.
1. Albania: 2 WNI (sembuh)
2. Arab Saudi: 270 WNI (89 sembuh, 80 stabil, 101 meninggal)
3. Aljazair: 12 WNI (sembuh)
4. Amerika Serikat: 201 WNI (149 sembuh, 26 stabil, 26 meninggal)
5. Argentina: 5 WNI (3 stabil, 2 sembuh)
6. Australia: 12 WNI (10 sembuh, 2 stabil)
7. Austria: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
8. Azerbaijan: 19 WNI (17 sembuh, 2 stabil)
9. Bahamas: 1 WNI (sembuh)
10. Bahrain: 61 WNI (53 sembuh, 4 stabil, 4 meninggal)
(gas/cnni)
No comments:
Post a Comment