SAMPANG (DutaJatim.com) - Forkopimda Jawa Timur mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan mulai terdeteksinya Covid-19 varian Delta dari India. Hal itu disampaikan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, usai melakukan kunjungan kerja di Sampang, Rabu (16/6/2021).
"Varian India sudah masuk ke Indonesia. Penularannya sangat cepat sehingga perlu diambil langkah-langkah cepat oleh Forkopimda Sampang untuk mengantisipasi atau mencegah masuknya virus varian baru ini ke wilayah Sampang," kata Khofifah.
Dia menyampaikan, Covid-19 varian B 1617.2 atau Delta yang pertama ditemukam di India telah menjadi mutasi yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Termasuk di Jawa Timur, dari hasil penyekatan dan screening massal dengan swab antigen kepada 35.255 orang telah menemukan tiga orang dengan infeksi varian Delta.
Semuanya kini sudah ditangani dalam perawatan yang memadai dan kondisinya stabil. "Kita harus waspada karena varian ini diduga lebih menular dibandingkan varian alfa dan virus Covid-19 sebelumnya. Dengan disiplin menggunakan masker dan vaksinasi Insya Allah bisa menjadi perlindungan terhadap virus ini," jelasnya.
Khofifah menyampaikan, bahwa semua pihak harus meningkatkan langkah mitigasi melalui vaksinasi seiring dengan kita melaksanakan protokol kesehatan. "Monggo dulur Jawa Timur, patuhi protokol kesehatan dan segera vaksinasi," tuturnya.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menyebutkan, terkait kepatuhan prokes masyarakat Sampang harus terus ditingkatkan. Untuk itu Forkopimda Sampang harus terus bersinergi agar penyebaran covid bisa ditekan.
"Pelaksanaan vaksinasi agar terus dilakukan dan pelaksanaannya jangan terpusat tapi bisa dibagi di beberapa tempat. Laksanakan pengetatan penyekatan dengan penambahan personil di titik batas daerah terutama dengan bangkalan karna berbatasan langsung," tegas Pangdam.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta dalam pertemuan itu menyebutkan, perlu sinkronisasi data dan lakukan analisa dan evaluasi secara rutin sehingga bisa ambil langkah penanganan Covid-19 yang tepat. "Laksanakan analisa data untuk menentukan zonasi PPKM mikro guna mencegah menyebarnya penularan Covid-19," imbaunya.
"Terkait pendataan, tolong betul-betul detail. Setelah pelaksanaan antigen agar yang reaktif dan non reaktif dipisahkan dan setelah itu tindak lanjutnya dibawa ke tempat karantina sambil menunggu hasil PCR," sebutnya.
Bupati Sampang, Slamet Junaidi menyatakan, Forkopimda Sampang serius dalam menangani permasalahan Covid-19 di Kabupaten Sampang. Untuk meningkatkan Kesadaran masyarakat pihaknya melakukan pendekatan ke tokoh-tokoh agama untuk membantu membangun kesadaran masyarakat.
"Kami juga sudah mulai melakukan penyekatan di beberapa titik perbatasan dengan Bangkalan di Kecamatan Banyu Ates yang berbatasan langsung dengan Bangkalan. Selain itu juga sudah membangun komunikasi dengan Bupati Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep terkait Langkah langkah antisipasi yang harus dilakukan ke depannya," pungkasnya. (kmf)
No comments:
Post a Comment